Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah kabar tentang obat baru penyembuh COVID-19 beredar lewat pesan singkat di aplikasi berbagi pesan WhatsApp.
Obat itu diklaim bernama Molnupiravir yang ditemukan pada Maret. Monlupiravir disebut beredar serta dapat digunakan mulai September 2021.
Berikut isi pesan yang beredar:
"Molnupiravir obat covid baru ditemukan awal MARET di USA dan sekitar Bulan September 2021 sudah bisa digunakan..”
Namun, apakah benar ada obat COVID-19 bernama Molnupiravir?
Penjelasan:
Mengutip laman Turnbackhoax.id, Molnupiravir pertama kali dikembangkan sebagai obat pencegahan dan pengobatan terhadap infeksi SARS-CoV dan MERS pada awal 2000.
Sebelumnya, obat itu telah terbukti mampu melawan sejumlah virus yang bergantung pada RNA seperti SARS-CoV-2 (COVID-19).
Namun, penggunaan spesifik Molnupiravir untuk pengobatan COVID-19 diketahui masih dalam tahap uji coba.
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti, seperti terdapat dalam situs klikdokter, mengatakan pengujian obat itu untuk penyembuhan COVID-19 dilakukan karena Molnupiravir dapat bekerja melawan virus yang hampir sama dengan virus corona.
“Studi-studi sebelumnya menunjukkan, obat itu dapat bekerja melawan virus yang menggunakan RNA (dependent RNA polymerase) yang juga dimiliki oleh SARS-CoV-2,” demikian Astrid Wulandari.
Sementara, pemerintah melalui Kimia Farma menargetkan proses uji klinis antigen Molnupiravir selesai pada Oktober 2021.
Namun sampai awal September 2021, belum ada konfirmasi khusus tentang hasil uji fase ketiga dari obat tersebut.
Klaim: Molnupiravir segera beredar untuk sembuhkan COVID-19
Rating: Misinformasi
Cek fakta: Hoaks! Kunyah cengkeh-kayu manis bisa tingkatkan kadar oksigen
Baca juga: WHO akan uji tiga obat baru untuk pengobatan COVID
Baca juga: Merck mulai uji coba tahap akhir obat eksperimental COVID-19
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021