Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) dalam beberapa tahun terakhir ini telah menerima kedatangan sejumlah siswa setingkat SMP dan SMA dari Australia untuk belajar tentang bahasa dan kebudayaan Indonesia termasuk mempelajari alat musik tradisional serta tariannya.
"Sekitar 22 orang pelajar dari Victoria, Australia ikuti program rumah singgah (homestay). Mereka dititipkan ke sejumlah rumah orang tua murid," kata Elslee Sheyoputri, Kepala Sekolah SIK di sela-sela kedatangan rombongan Solidaritas Isteri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
Para pelajar asal Australia itu, tinggal selama dua minggu dengan orang tua asuhnya untuk mempelajari bahasa dan budaya masyarakat Indonesia.
"Mereka itu (pelajar) diajari menari, main gamelan, main angklung bahkan membatik. Para pelajar sangat antusias mengikuti pelajaran tersebut," ungkapnya.
Dijelaskannya, pelajar SIK juga pernah menjalani program seperti itu di Australia. "Sekitar tahun 2008, kami diundang untuk ke Australia. Rencananya tahun depan akan ada program seperti itu lagi," harapnya.
Sementara itu, pihak Australia juga telah mengajukan surat untuk kembali mengikuti program tersebut pada tahun 2011 tempatnya pada tanggal 24 September hingga 9 Oktober 2011.
Menurut dia, program ini cukup bagus bagi Indonesia guna menunjukkan ke mata dunia tentang kehidupan yang saling gotong royong masih tertanam di masyarakat kita sebagai bangsa yang berbudaya.
Sementara itu, SIK juga telah menunjukkan prestasinya dengan tampil sebagai juara umum dalam ajang ?Apresiasi dan Kreasi Sekolah Indonesia Luar Negeri Tahun 2010?, yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.
Kompetisi ini diikuti 300 siswa-siswi sekolah Indonesia di 12 negara yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Jepang, Mesir, Arab Saudi, Syria, Belanda, Rusia, dan Serbia.
SIK tampil cemerlang sebagai juara pertama dan kedua dalam lima kategori bidang lomba, mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pada perlombaan matematika tingkat SD, Anwar Majid Madani, siswa kelas 6 SD, berhasil meraih juara pertama.
Muhammad David, siswa kelas 6 SD, berhasil tampil memukau seluruh juri dan peserta ajang apresiasi dan kreasi Sekolah Indonesia Luar Negeri, dengan puisinya yang berjudul ?Biasa Saja?, serta meraih juara pertama.
Juara pertama juga berhasil diraih oleh Adani Ardhanareswari dan Ratu Atikah Balqis dalam perlombaan tari berpasangan tingkat SMP.
Tidak kalah memukau, siswa kelas 1 SMA, Muhamad Ihsan Adfinda, berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan Fisika.
"Sangat membanggakan karena dia berhasil menyelesaikan soal-soal yang harusnya dikerjakan oleh siswa kelas 3 SMA dan bahkan tampil sebagai juara," kata Elslee Sheyoputri.
Juara kedua berhasil diraih oleh Zarra Masyitah dalam perlombaan IPA tingkat SMP dan perlombaan tari berpasangan tingkat SMA, Ditya Hasna Karima dan Yuda Fachrul Rozi.
Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Mulya Wirana beberapa waktu lalu mengatakan bahwa prestasi SIK ini sangat membanggakan karena dalam kurun waktu empat tahun sejak diselenggarakannya ajang apresiasi dan kreasi tersebut, SIK telah berhasil tampil sebagai juara.
"Keberhasilan yang diraih siswa-siswi SIK bukan merupakan suatu kebetulan namun hasil kerja keras di balik semuanya itu. Semoga di tahun mendatang, SIK bisa menjadi juara lagi dan mengharumkan nama bangsa dalam ajang internasional." ungkapnya.(*)
(T.N004/Z002/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010