Kepala Satlantas Polres Bogor, Provinsi Jawa Barat AKP Syarif Zainal Arifin mengatakan, perdamaian keduanya berlangsung di Mapolres Bogor Kota di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Hadir dalam perdamaian tersebut Kapolresta Bogor Kota AKBP Nugroho Slamet Wibowo dan Ketua DPRD Kota Bogor, Mufti Faoqi.
Syarif mengatakan, anggotanya telah memaafkan UM dan tidak ada tuntutan hukum yang dilakukan terhadap anggota dewan tersebut.
"Permasalahan sudah selesai, keduanya sudah memaafkan disaksikan oleh Kapolres dan Ketua DPRD," katanya yang juga ikut hadir dalam perdamaian tersebut.
Syarif menyebutkan, tidak ada tuntutan hukum terhadap UM dan peristiwa penabrakan yang dilakukan anggota dewan tersebut juga tidak dilanjutkan.
"Anggota saya memahami kondisi UM dan memaafkan kekhilafannya," kata Syarif.
Peristiwa pemukulan berawal saat insiden kecelakaan mobil UM yang terjadi Minggu (5/12) lalu di Jalan Sudirman.
Saat itu UM kedapatan menabrak sebuah mobil yang diketahui adalah milik istrinya sendiri hingga mobil menabrak trotoar.
Usai menabrak mobil sang istri, UM lantas melarikan mobilnya, peristiwa kecelakaan diketahui Aiptu Suyatno yang langsung mengejar UM.
Saat itulah terjadi perdebatan antara keduanya hingga akhirnya UM diberitakan memukul aparat kepolisian.
Menurut Syarif, anggotanya memang sempat dipukul oleh UM karena emosi sesaat yang dialami oleh anggota dewan tersebut.
"Sekarang permasalahan sudah kita damaikan, dan kedua belah pihak sudah saling memafkan," katanya.
Sementara itu, UM kepada sejumlah wartawan di Bogor mengatakan, ia memang khilaf karena emosi melihat istrinya tengah mengendarai mobil bersama pria lain yang tidak dikenal.
Kekesalannya bertambah ketika sang istri yang sudah beberapa hari tidak pulang diketahui tengah berjalan bersama dengan pria lain.
UM langsung menabrak mobil yang dibawa sang istri hingga naik ke atas trotoar, usai menabrak mobil istrinya iapun meninggalkan lokasi hingga akhirnya salah seorang petugas Satlantas Polres Bogor Kota mengejarnya. (LR/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
