Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Pelatnas Sigit Pamungkas akan sepenuhnya menangani pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan mulai Januari 2011.
"Saya akan mulai aktif melatih Kido/Hendra pada Januari. Mungkin baru akan menyerahkan surat pengunduran diri pada minggu keempat Desember," kata Sigit di Jakarta, Kamis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sigit akan mengundurkan diri dari Pelatnas Cipayung untuk kembali menangani pemain asuhannya Kido/Hendra yang meninggalkan Pelatnas pada akhir 2009.
Meski belum mengajukan surat pengunduran diri, Sigit yang pertama kali masuk Pelatnas pada 1998, mengaku sedang mensosialisasikan pengunduran dirinya kepada sejumlah pengurus, pelatih dan atlet di Cipayung.
"Prinsipnya mereka menerima karena saya keluarnya juga demi bulu tangkis. Saya lihat Kido/Hendra-nya juga komit dengan catatan yang menangani harus saya," katanya.
Ia mengatakan, misinya kembali menangani Kido/Hendra adalah Olimpiade 2012. "Mereka masih berpeluang karena saya lihat peta kekuatan masih akan sama seperti sekarang. Saingannya masih yang itu-itu juga," jelasnya.
Sigit juga berjanji tidak akan begitu saja melepas pemain-pemain asuhannya (ganda putra) di Pelatnas. Ia meminta penggantinya kelak dapat bekerja sama menangani pemain-pemain tersebut.
"Saya minta kepada Bambang (Supriyanto, Pelatih ganda Pratama Pelatnas) seandainya dia naik ke ganda utama, agar tidak tersinggung jika saya memberi pengarahan misalnya kepada Bona/Ahsan. Bambang tidak keberatan," kata Sigit.
Sigit mengawali karir di Pelatnas pada 1998 sebagai asistem pelatih untuk kemudian menangani ganda Pratama pada 2000. Pada 2002 ia menangani pasangan Flandy Limpele/Eng Hian menuju Olimpiade 2004 yang berhasil menyabet medali perunggu.
Pada 2005 ia keluar dari Cipayung dan menangani Klub Jaya Raya sebelum dipanggil kembali ke Pelatnas pada 2007 hingga sekarang.
Sepanjang karirnya menangani Kido/Hendra, Sigit berhasil membawa pasangan itu meraih gelar juara dunia (2007), Olimpiade (2008) dan Asian Games (2010). (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010