Jakarta (ANTARA News) - Maraknya pengaksesan Internet melalui ponsel di tanah air menjadikan Indonesia berada pada peringkat delapan besar pasar "mobile Internet" dunia.

Fakta itu diungkapkan oleh Hendrik van de Worm, Regional Director of Asia eBuddy dalam seminar interaktif bertema "A New Economy Over Digital Culture" di Blitz Megaplex, Pacific Place, kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (8/12).

Data yang diungkapkan oleh Van de Worm itu berdasarkan survei lembaga riset Morgan Stanley. Berdasarkan data itu peringkat pertama diduduki oleh Amerika Serikat.

"Hampir dua pertiga penduduk dunia sudah menggunakan mobile Internet," kata Van de Worm.

Pertumbuhan pengguna Internet itu dimanfaatkan eBuddy untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan dari iklan. Iklan eBuddy sekarang mencapai 2.5 miliar dolar per bulan.

"Iklan dalam mobile Internet ditetapkan senilai 5 miliar (dolar) pada tahun 2015," kata Van de Worm.

Internet selain bisa dimanfaatkan para pengiklan untuk mengeruk keuntungan, juga bisa dimanfaatkan pengguna untuk memperoleh uang.

Kiki Rizki, Country Manager mig33 Indonesia mengatakan, melalui mig33 pengguna tak hanya bisa mendapatkan teman baru tetapi juga meraup rejeki.

Kiki mengungkapkan salah seorang pengguna mig33 yang awalnya berjualan mig33 credit sebagai pekerjaan sampingan. Seiring dengan bertambahnya pendapatan, pengguna yang berprofesi sebagai akuntan itu memilih meninggalkan pekerjaannya dan fokus berjualan credit mig33.

Credit mig adalah nilai yang yang bisa digunakan untuk menggunakan layanan mig33, misalnya membeli "virtual gift." Proses pembayaran mig credit ini bisa melalui transfer bank, pertemuan langsung dengan pembeli atau melalui pulsa telepon.

Jumlah pengguna aktif mig33 di seluruh dunia mencapai 40 juta. Kiki mengungkapkan pertukaran pesan "chat" sebanyak 30 juta di mig33 dan perdagangan "virtual gift" sebanyak 4 juta setiap bulan.

(ENY/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010