Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis pagi membuka Bali Democracy Forum ke-3 yang diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali, 9-10 Desember 2010.

Pembukaan Bali Democracy Forum ke-3 bertajuk "Demokrasi untuk Peningkatan Perdamaian dan Stabilitas" itu dimulai pada pukul 10.00 WITA di Nusantara Room.

Beberapa kepala negara/pemerintahan akan berpidato pada acara pembukaan yaitu Presiden Yudhoyono yang bertindak sebagai chairman, Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak sebagai co-chairman, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.

Empat Kepala negara/pemerintahan dan 18 pejabat setingkat menteri menghadiri BDF ke-3 yang diikuti oleh peserta dari 71 negara dan peninjau.

Jumlah tersebut meningkat drastis dari penyelenggaraan BDF pertama pada 2008 yang dihadiri 40 negara peninjau dan pada 2009 yang dihadiri 48 negara dan peninjau.

BDF ke-3 akan membahas hubungan antara demokrasi dan perdamaian sekaligus mengidentifikasi bagaimana pembangunan dapat meningkatkan proses perdamaian.

Para peserta akan bertukar pandangan dan pengalaman tentang cara mencegah ekskalasi konflik dalam sistem demokrasi guna menciptakan stabilitas politik yang berkelanjutan.

Mereka juga akan membahas bagaimana sistem demokrasi dapat menolong untuk menghindarkan konflik dan kekerasan, dan mengapa perkembangan demokrasi dan ekonomi penting untuk pembangunan perdamaian.

BDF ke-3 akan menghasilkan chairman`s statement berupa rekomendasi komprehensif tentang peran demokrasi dalam peningkatan perdamaian dan stabilitas berdasarkan hasil forum selama dua hari.

Chairman`s statement itu akan berfungsi sebagai program dan aktivitas yang akan dilaksanakan pada 2011 oleh Institut for Peace and Democracy (IPD) dengan dukungan semua partisipan BDF.

Selama 2010, IPD telah mengorganisasi sejumlah aktivitas termasuk workshop internasional untuk kemajuan demokrasi di kawasan, kuliah umum tentang demokrasi, dan program kunjungan pemilihan umum.

Tujuan utama BDF adalah membangun sebuah forum untuk kerja sama regional dalam meningkatkan pembangunan politik melalui dialog dan pertukaran pengalaman guna memperkuat institusi demokrasi di wilayah sekaligus mendorong proses pembelajaran dan pertukaran pengalaman di antara negara-negara untuk memelihara perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di Asia dan sekitarnya.

BDF ke-3 selama dua hari akan menggelar debat umum serta sesi interaktif pertama bertema demokrasi untuk menghindari kekerasan dan konflik serta sesi interaktif kedua tentang pembangunan ekonomi dan demokrasi untuk menciptakan perdamaian.

Presiden Yudhoyono dan Presiden Lee Myung-Bak pada Kamis siang dijadwalkan memberikan pernyataan bersama usai pembukaan BDF ke-3.
(D013/B013/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010