Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan Indonesia tengah meningkatkan talenta digital dengan stimulus strategi berupa reformulasi skenario melalui pelatihan sumber daya manusia (SDM).

"Secara khusus sumberdaya manusia digital yang dibutuhkan sebagai human capital dalam mendorong produktivitas, keberhasilan serta efisiensi di sektor pendidikan agama di Indonesia," kata Johnny dalam Pembukaan Program Digital Talent Scholarship 2021: Sinergisitas Penggunaan TIK dalam Penguatan Moderasi Agama, dikutip dari siaran pers, Jumat.

Digital Talent Scholarship (DTS) hadir sebagai manifestasi semangat bangsa dalam memperkuat pembangunan sumberdaya manusia Indonesia di bidang digital. Program ini juga merupakan stimulus strategis yang bisa membuka kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas talenta digital di Indonesia.

Kominfo bekerja sama dengan kementerian lain agar program ini bisa terlaksana secara sinergis, efisien dan optimal.

"Pada masa pandemi COVID-19 saat ini pula, DTS beradaptasi melalui fasilitasi penyelenggaraan pelatihan secara virtual, sehingga program prioritas dapat terus dilaksanakan sejalan dengan kepentingan penanganan pandemi di Indonesia," kata Johnny.

"Kita semua berharap, tidak hanya mampu tumbuh tangguh dalam mendorong transformasi digital nasional, namun juga dapat tetap teguh menjunjung nilai-nilai agama yang termoderasi secara harmonis dengan semangat kebinekaan bangsa, guna mewujudkan Indonesia terkoneksi yang semakin digital, dan semakin maju," kata Johnny menambahkan.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan yang sama menyatakan Digital Talent Scholarship adalah langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia.

"Program DTS yang diselenggarakan Kementerian Kominfo ini hemat saya sebuah langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi sebagai media peningkatan kapasitas sumberdaya manusia," kata Yaqut.

Kebijakan yang mendukung literasi digital harus terus ditingkatkan secara simultan dan berkesinambungan untuk membentuk pola pikir atau mindset masyarakat secara umum.

Tingkat literasi digital, menurut Yaqut, berpengaruh dalam membentuk perilaku kehidupan keberagamaan.

"Oleh karena itu, Kementerian Agama mendorong siapapun yang memiliki kompetensi keagamaan yang memadai untuk ikut mewarnai berbagai platform digital Indonesia dan turut serta mendiseminasi nilai agama," kata Yaqut.


Baca juga: Kominfo jalin kolaborasi ciptakan talenta digital

Baca juga: Kominfo tingkatkan inklusivitas gender di sektor TIK

Baca juga: Kominfo ajak pemuda tingkatkan kemampuan digital lewat DTS

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021