London (ANTARA News/AFP) - Mata uang tunggal Eropa melemah terhadap dolar pada Rabu waktu setempat, dengan greenback masih mendapat keuntungan dari prospek perpanjangang pemotongan pajak Amerika Serikat dan bertahannya kekhawatiran krisis utang zona euro.
Euro melemah menjadi 1,3226 dolar dalam perdagangan sore hari di London, dari 1,3258 dolar akhir Selasa di New York.
Sementara dolar menguat terhadap unit Jepang, diperdagangkan pada 84,20 yen terhadap 83,45 yen pada Selasa.
Saham Eropa bervariasi, dengan indeks FTSE 100 saham terkemuka di London turun 0,24 persen menjadi 5.794,53 poin.
Di Paris, indeks CAC 40 naik 0,56 persen menjadi 3.831,98 poin, sementara di Frankfurt, indeks DAX merosot 0,37 persen menjadi 6.975,87 poin.
Di tempat lain, Madrid naik 1,55 persen, Milan naik 1,40 persen, Lisbon naik 0,89 persen, Swiss naik 0,71 persen dan Amsterdam naik 0,15 persen. Sedangkan pasar saham Brussels turun 0,28 persen.
"Pemulihan sementara euro/dolar tampaknya telah berakhir," kata analis Commerzbank, Ulrich Leuchtmann.
"Untuk sekali itu bukan peningkatan dalam penyebaran dari negara-negara di sekeliling yang menempatkan tekanan pada euro, meskipun pertanyaannya tetap berapa banyak stabilisasi di sini adalah terkait dengan pembelian ECB (obligasi pemerintah)."
"Kali ini berita keluar dari Amerika Serikat, di mana pemerintahan Obama sepakat dengan oposisi Republik untuk memperpanjang pemotongan pajak dari era Bush, yang jika tidak dinyatakan akan berakhir pada akhir tahun ini."
Dealer juga mencerna anggaran tahunan Irlandia pada Selasa, di mana pemerintah yang dibebani utang melakukan penghematan 6,0 miliar euro (8,0 miliar dolar) sesuai perkiraan melalui kenaikan pajak dan pemotongan belanja.
Di Wall Street, saham AS bergerak naiki di tengah kurangnya penggerak utama pasar.
Dow Jones Industrial Average telah maju 0,04 persen menjadi 11.364,04 pada 1700 GMT, sedangkan indeks S & P 500, ukuran lebih luas dari pasar, naik 0,14 persen menjadi 1.225,45.
Indeks teknologi Nasdaq naik 0,31 persen menjadi 2.606,61.
"Pasar kekurangan katalis utama untuk memacu keyakinan di Wall Street, sambil terus bergulat dengan utang kawasan euro dan kekhawatiran pengetatan di China," kata analis di Charles Schwab.
Dalam transaksi sebelumnya pada Rabu, saham Asia sebagian besar jatuh di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga China, namun yen yang lebih lemah membantu menjaga saham Jepang mengapung.
Tokyo mengakhiri perdagangan dengan keuntungan sebesar 0,90 persen pada 10.232,33 poin, yang adalah tingkat penutupan tertinggi sejak Juni.
Tapi Sydney turun 0,57 persen, dipimpin oleh sektor perbankan setelah Menkeu Wayne Swan mengatakan ia akan mengumumkan reformasi untuk meningkatkan daya saing di sektor perbankan.
Indeks Hang Seng Hong Kong menukik 1,43 persen dan Shanghai turun 0,95 persen.
Investor di China tetap berhati-hati menjelang "Central Economic Work Conference" tahunan bulan ini dan karena pedagang mengantisipasi kenaikan suku bunga untuk meredam inflasi.
Ekspektasi kenaikan suku bunga telah meningkat menjelang data ekonomi kunci untuk November, di mana otoritas daratan mengatakan akan merilisnya pada Sabtu, bukan Senin berikutnya sesuai jadwal sebelumnya.
Mengantisipasi kenaikan suku bunga telah tumbuh sejak indeks harga konsumen Oktober menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun 4,4 persen pada harga, di atas zona kenyamanan Beijing tiga persen.
"Ketakutan dari kenaikan suku bunga China membantu penghindaran risiko setelah Beijing melampaui tanggal rilis angka inflasi bulan November," kata Ilya Spivak dari Harian FX.
Imbal hasil obligasi Eropa, termasuk obligasi acuan Jerman (Bund) berjangka waktu 10-tahun, naik pada Rabu karena investor memperhitungkan perpanjangan pemotongan pajak AS mendorong lebih cepat pertumbuhan ekonomi di Atlantik.
Obligasi Jerman diperdagangkan pada 3,010 persen pada 1700 GMT terhadap 2,936 persen pada Selasa malam. Obligasi 10-tahun Prancis naik menjadi 3,349 persen dari 3,306 persen, dan obligasi 10-tahun Inggris di 3,546 persen dibandingkan 3,451 persen.
Investor obligasi tidak tampak sangat terkesan oleh pemerintah Irlandia yang memenangkan suara pertama pada penghematan anggaran tersebut, mendorong naik imbal hasil -- tingkat pengembalian bagi investor -- menjadi 8,016 persen dari 7,78 persen hari sebelumnya.
Spanyol dan Portugal, kedua negara zona euro yang dilihat oleh banyak investor pada risiko membutuhkan dana talangan, juga terlihat imbal hasilnyameningkat. Yield pada obligasi 10 tahun Spanyol naik menjadi 5,233 persen dari 5,147 persen pada Selasa.
Obligasi Portugal naik menjadi 6,106 persen dari 5,78 persen.
Bank Sentral Eropa melakukan intervensi besar di pasar utang negara zona euro minggu lalu, mendorong imbal hasil turun.
Di London pada Rabu, euro berpindah tangan pada 1,3226 dolar terhadap 1,3258 dolar di New York pada akhir Selasa, menjadi 111,36 yen (110,73), 0,8383 pound (0,8413) dan 1,3069 franc Swiss (1,3090).
Dolar berada pada 84,20 yen (83,05) dan 0,9881 franc Swiss (0,9872).
Pound berada pada 1,5778 dolar (1,5755).
Di London Bullion Market, emas ditutup pada 1.385,50 dolar per troy ons dibandingkan dengan 1,420 dolar akhir Senin setelah sempat melompat ke rekor 1.431,25 dolar.(*)
(Uu.A026/A027/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010