Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Polda Jawa Tengah masih menyelidiki bom rakitan yang ditemukan di Solo.
"Densus Antiteror bekerja sama dengan Polda Jawa Tengah (Jateng) masih menyelidiki temuan bom rakitan," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan di Jakarta, Rabu.
Bom rakitan ditemukan pada hari Selasa (7/12) sekitar pukul 07.30 WIB dekat pagar luar Kantor Polsek Pasar Kliwon, ujarnya.
"Temuan keempat bom rakitan di Jateng, menurut saya mungkin keahlian mereka sudah tidak ada, tapi masih mau tunjukkan eksistensi," kata Iskandar.
Polri saat ini sudah berhasil menjinakkan yang diduga bom rakitan diletakkan di depan kantor Polsek Kota Pasar Kliwon, Polresta Surakarta.
Barang yang diduga bom tersebut dibungkus plastik warna putih diletakkan di depan sebelah kiri kantor Polsek Pasar Kliwon dan pertama kali ditemukan oleh petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, sekitar pukul 07.30 WIB.
Menurut informasi di lokasi kejadian perkara, rakitan bom yang terdiri atas dua kaleng bekas roti, dua baterai, serbuk, timer atau jam dan empat buah detonator telah diamankan petugas Gegana Polda Jateng.
Namun, petugas Gegana memusnahkan serbuk yang diduga bahan peledak itu di lokasi kejadian.
Peristiwa penemuan bom itu berawal dari tiga petugas mengambil sampah yakni Siswanto, Sukir (54) warga tambaksari, RT 01 RW 04 mancasan Sukoharjo, Sudadi (34) warga genting, Wonosari, Klaten dan Sangaji (60) warga gedangan RT 02 RW 04 Baki Sukoharjo.
Siswanto melihat barang bukusan plastik yang mencurigakan di depan kantor Polsek Pasar kliwon. Barang itu, oleh Sudadi dipindahkan ke atas tembok pagar Polsek dan Sangaji yang melaporkan ke polisi.
Petugas Polsek Pasar Kliwon melaporkan kejadian itu, Polresta Surakarta dan sekitar pukul 09.00 WIB Gegana Polda Jateng datang ke lokasi untuk menjinakan rakitan bom itu.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Brigjen Pol Sabar Rahardjo mengatakan bungkusan yang ditemukan diduga bom rakitan.
Barang bungkusan yang diduga rakitan bom itu ditemukan pertama kali petugas sampah. Bungkusan itu, ada dua kaleng, serbuk, timer atau jam, paku, dan detonator.
Menurut Wakapolda, serbuk itu apakah bahan peledak atau bukan nanti segera diteliti di Laboratorium Forensik di Semarang.
"Kita belum ketahui motif pelaku apakah hanya menaruh barang itu begitu saja atau disengaja untuk menteror," katanya.
(S035/A011/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010