Palu (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu di Sulawesi Tengah, KH Drs Zaenal Abidin MAg, mengatakan hijrah dapat dimaknai sebagai optimisme baru untuk keluar dari keterpurukan menuju ke kehidupan yang lebih baik.
"Hijrah tidak hanya sebatas berpindah dari satu tempat ke tempat lain, namun lebih dari itu hijrah bermakna lebih luas," katanya di Palu, Selasa.
Ia mengatakan, hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dari Mekkah ke Yastrib, Madinah, mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat yang menginginkan bisa hidup berdampingan dengan Nabi Muhammad SAW.
"Mereka merasa optimis ada harapan baru dan hidup di alam kemerdekaan," kata Zaenal Abidin yang juga Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Datokarama Palu.
Menurutnya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara semangat optimisme harus terus tumbuh menyusul berbagai masalah yang mendera negeri ini.
Sebab, masih banyak persoalan di negeri ini yang belum terselesaikan, seperti kasus mafia pajak, masalah TKI, pemberantasan korupsi, hingga masalah suap dan percaloan dalam penerimaan CPNS.
Bencana longsor, gempa bumi, gunung merapi, dan banjir juga datang silih berganti yang tentunya membutuhkan mental yang kuat untuk menghadapinya.
"Masalah-masalah itu tentunya berpotensi menimbulkan rasa pesimisme dalam jiwa dan pikiran masyarakat, seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Karena itu rasa cemas dan putus asa sebaiknya tidak berlebihan," katanya.
Menurutnya, hanya dengan semangat optimisme masyarakat dapat bangkit mencari jalan keluar dari berbagai persoalan yang mendera.
Jika pesimisme dan apatisme yang bersemayam dalam sanubari masyarakat, lanjut dia, justru akan mengiring pada keterpurukan.
"Islam dengan tegas melarang penganutnya menjadi orang yang berputus asa. `Dan janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak orang berputus asa itu melainkan kaum yang kafir,` kata Zaenal Abidin mengutip sebuah ayat dalam Al-Qur`an.
Ia menambahkan, musibah yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air merupakan jalan untuk berhijrah ditandai dengan adanya solidaritas yang tumbuh di tengah masyarakat.
"Ini juga merupakan potensi besar yang mesti disyukuri," katanya.(*)
(ANT-243/R015/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010