Malang (ANTARA News) - Meski status Gunung Bromo (2.329 mdpl) saat ini telah menurun dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III), namun objek wisata ikon Jatim itu masih belum "aman" bagi wisatawan.
Humas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Nova Elina mengatakan, pihaknya belum bisa membuka objek wisata Bromo tersebut, sebab untuk membuka perlu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Meski statusnya telah menurun menjadi Siaga, namun kita perlu menunggu rekomendasi dari pusat, sebab keamanan wisatawan menjadi sangat penting," katanya.
Dengan menurunnya status tersebut, saat ini TNBTS akan menggelar rapat internal untuk menentukan tempat yang aman bagi pengunjung saat mengunjungi objek wisata Bromo.
Nova menjelaskan, berdasarkan laporan terakhir yang diterima oleh TNBTS, jarak aman yang sebelumnya 3 kilometer dari pusat abu vulkanik saat ini telah menurun menjadi 2 kilometer.
"Dengan menurunnya jarak aman ini maka secara umum obyek wisata Bromo juga masih belum aman, sebab pihak TNBTS harus menunggu rekomendasi dari pusat," ucapnya.
Sebelumnya, terhitung sejak Senin siang pukul 12.45 WIB status Gunung Bromo diturunkan dari Awas menjadi Siaga.
Kepala Sub-Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG, Agus Budianto mengatakan, setelah melakukan pengamatan selama lima hari ada penurunan aktivitas vulkanik yang cukup siginifikan, sehingga statusnya saat ini telah menurun.
"Setelah kami amati selama lima hari terakhir, ada penurunan aktivitas vulkanis Gunung Bromo yang cukup signifikan, sehingga statusnya pun kami turunkan dari Awas menjadi Siaga," ujarnya.
Agus menjelaskan, dengan penurunan status tersebut, kawasan lautan pasir di seputar kawah Gunung Bromo, akan dibuka kembali, namun secara terbatas dengan radius dua kilometer.
Hal ini dikarenakan risiko aktivitas gunung tersebut yang semakin kecil. "Lautan pasir bisa dilalui untuk masyarakat umum, namun dalam radius dua kilometer dari kawah," katanya.(*)
(ANT-162/C004/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010