Kita inginnya lima kali lipat dari nilai 2,92 miliar dolar pada 2020. Mereka akan menjadi hub produk-produk kita untuk ke negara-negara di Afrika dan Timur Tengah

Bogor (ANTARA) - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membidik nilai perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA) tumbuh hingga lima kali lipat melalui perjanjian Indonesia-Uni Emirat Arab Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA) antara kedua negara.

"Kita inginnya lima kali lipat dari nilai 2,92 miliar dolar pada 2020. Mereka akan menjadi hub produk-produk kita untuk ke negara-negara di Afrika dan Timur Tengah," kata Mendag di Bogor, Kamis.

Dengan jumlah penduduk sekitar sembilan juta orang di Uni Emirat Arab, Indonesia tidak hanya membidik pasar di UEA, namun juga beberapa negara di sekitarnya. Sehingga, potensi pasar yang didapat menjadi lebih besar.

Mendag menjelaskan, Uni Emirat Arab sebagai anggota Gulf Cooperation Council (GCC) merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional ke tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Total perdagangan Indonesia UAE pada periode Januari-Juni 2021 tercatat sebesar 1,85 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia ke UAE pada periode Januari-Juni 2021 yang sama tercatat sebesar 852,26 juta dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari UAE pada periode yang sama tercatat sebesar 1 miliar dolar AS.

Sementara, total perdagangan Indonesia-UAE pada 2020 tercatat sebesar 2,92 miliar dolar AS dengan ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar 1,24 miliar dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari UAE sebesar 1,68 miliar dolar AS.

Produk ekspor Indonesia ke UAE yaitu palm oil and its fractions (141,4 juta dolar AS), articles of jewelry and parts thereof (92, juta dolar AS), tubes, pipes and hollow profiles (91,7 juta dolar AS), motor cars and other motor vehicles for transport of persons (79,7 juta dolar AS); dan woven fabrics of synthetic filament yarn (60,1 juta dolar AS).

Sementara, impor Indonesia dari UAE yaitu semi-finished products of iron or non-alloy steel (143,2 juta dolar AS), acyclis hydrocarbons (65,3 juta dolar AS), unwrought aluminium (52,4 juta dolar AS), colloidal precious metals (49,8 juta dolar AS).

Selain itu, polymers of propylene (45,0 juta dolar AS) polymer of Ethylene (28,7 juta dolar AS), gold (22,9 juta dolar AS), sulphur of all kinds (15,3 juta dolar AS), dates, figs (11,1 juta dolar AS), dan copper waste and scrap (7,6 juta dolar AS).

Baca juga: RI - Uni Emirat Arab memulai negosiasi dalam kerangka CEPA
Baca juga: WIKA ungkap sejumlah rencana ekspansi ke UEA, Afrika, dan Filipina
Baca juga: Kementan: UEA tertarik investasi perkebunan tebu dan gula di Indonesia

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021