Malang (ANTARA News) - Sebanyak 80 dari 1.546 orang penderita HIV/AIDS di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, tidak tertolong dan akhirnya menemui ajal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, Selasa, mengatakan, sejak kasus HIV/AIDS ditemukan di Kota Malang tahun 2005 sudah 80 nyawa tidak tertolong dan meninggal akibat ganasnya penyakit tersebut.
"Penderita yang tidak tertolong ini dari beberapa kelompok umur dan kalangan, namun identitas mereka kan tidak boleh diungkap termasuk para penderita yang saat ini sedanga menjalani terapi," katanya.
Menurut dia, kelompok terbesar pasien HIV/AIDS di Kota Malang adalah adalah "Injection Drug User" (IDU) yang mencapai 60 persen dari total penderita, kemudian para pelaku seks bebas yang mencapai 30 persen dan 10 persennya adalah kelompok orang dengan HIV/AIDS (ODHA), ibu rumah tangga, pengguna tato dan ada juga bayi yang tertular dari ibunya.
Ia mengakui, jumlah kasusnya memang mengalami peningkatan cukup tajam. Tahun lalu (2009) hanya sebanyak 900 kasus, akhir Oktober 2010 lalu sebanyak 1.500 kasus dan akhir November mencapai 1.546 kasus.
Dari kelompok usia, katanya, usia produktif antara 20-40 tahun yang mendominasi penderita HIV/AIDS di daerah ini, disusul usia di atas 40 tahun dan balita.
Hanya saja, lanjutnya, penderita dari kelompok ibu rumah tangga juga cukup banyak, meski tidak sampai mencapai angka 50 orang. Pada umumnya ibu rumah tangga yang mengidap HIV/AIDS tersebut tertular dari suaminya.
Enny mengemukakan, jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak 1.546 orang itu ditemukan melalui pemeriksaan di enam klinik "Voluntary Counseling and Testing" (VCT) yang ada di daerah itu, yakni VCT RSI Unisma, RSSA Malang, Puskesmas Dinoyo dan Kendalsari di Lowokwaru, Arjuno di Klojen dan Puskesmas Ciptomulyo di Sukun.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010