Kita tahu, sebagian masyarakat kita bandel, edukasi harus terus ditingkatkan, buat aturan prokes

Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono meminta pemerintah terus gencar mengedukasi masyarakat soal protokol kesehatan (prokes) sebagai gaya hidup.

"Kita tahu, sebagian masyarakat kita bandel, edukasi harus terus ditingkatkan, buat aturan prokes," ujar Tri Yunis Miko Wahyono dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan pemerintah dapat menggandeng tokoh masyarakat lokal di daerah-daerah, figur publik hingga influencer guna meningkatkan pengetahuan masyarakat soal protokol kesehatan.

Ia mengatakan, dengan edukasi protokol kesehatan yang baik di masyarakat, maka kebijakan PPKM berbasis level yang saat ini diterapkan pemerintah dapat efektif.

Baca juga: Figur Publik: Prokes sudah menjadi gaya hidup selama pandemi

Namun, ia mengingatkan agar variabel-variabel data yang digunakan pemerintah untuk menentukan level PPKM suatu daerah harus akurat.

"Data COVID-19 harus terus dibenahi, karena data dari daerah belum semuanya baik, kalau tidak akurat bisa salah ambil keputusan," katanya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas) Sonny Harry B. Harmadi mengatakan protokol kesehatan akan menjadi bagian dari gaya hidup yang akan selalu diterapkan oleh masyarakat di masa depan.

Baca juga: Ketua DPR ajak warga terbiasa hidup terapkan prokes ketat

"Sangat mungkin. Satu hal yang positif selama masa pandemi ini, masyarakat jadi lebih peduli dengan kesehatan. Mereka juga literasi tentang kesehatannya menjadi lebih baik," kata Sonny.

Sonny menjelaskan, PPKM juga telah membentuk kebiasaan-kebiasaan baru dalam masyarakat yang kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti mencuci tangan sebelum makan, mengganti pakaian setelah berpergian, dan mencari informasi seputar kesehatan yang berhubungan dengan menjaga daya imun tubuh.

Baca juga: Reisa minta PTM diikuti dengan memperketat prokes

Perilaku lain yang paling dirasakan adalah banyak sekali masyarakat yang bergantung pada aplikasi belanja daring untuk membeli beberapa barang kebutuhan.

"Perilaku lainnya, orang kalau rapat secara virtual mungkin akan jauh lebih biasa, dibanding rapat secara fisik. Dulu perjalanan macet membuang waktu, biaya, risiko dan seterusnya. Sekarang orang akan terbiasa dengan virtual meeting," kata dia menjelaskan perilaku-perilaku pada aspek lain yang muncul akibat pemberlakuan PPKM.

Baca juga: Gubernur Jatim ingatkan patuh prokes meski zona kuning COVID-19

#ingatpesanibu
#sudahvaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021