ada kendala di petani karena penggilingan yang ada itu tidak bisa memenuhi ketentuan kualitas yang ditetapkan
Kupang (ANTARA) - Kantor Wilayah Perum Bulog Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan belum ada penyerapan beras yang diproduksi petani oleh BUMN pangan wilayah NTT tersebut selama Januari-Agustus 2021.
"Sampai hari ini beras produksi lokal belum ada yang masuk ke kami, tetapi pasokan untuk masyarakat tetap lancar dengan persediaan beras kami yang didatangkan dari luar NTT," kata Pemimpin Kantor Wilayah Perum Bulog NTT, Asmal ketika dihubungi di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan penyerapan beras yang diproduksi petani lokal di NTT.
Asmal menjelaskan pasokan beras dari petani lokal merupakan salah satu sumber persediaan beras Bulog NTT selain pasokan dari luar seperti dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Anggota DPR minta Bulog perkuat penyerapan gabah dari petani
Namun demikian selama Januari 2021 hingga saat ini, kata dia pihaknya belum menerima pasokan beras dari hasil produksi para petani lokal di NTT.
Ia menyebutkan beberapa kendala yang terjadi di lapangan seperti kualitas beras sesuai dengan yang diinginkan Pemerintah melalui Bulog.
"Seperti di Sumba Barat beberapa waktu lalu itu ada kendala di petani karena penggilingan yang ada itu tidak bisa memenuhi ketentuan kualitas yang ditetapkan," katanya.
Selain itu, kata dia banyak petani lokal juga memilih untuk tidak menjual hasil produksi berasnya namun disimpan agar sewaktu-waktu dijual untuk keperluan mereka.
Baca juga: Bulog Sulselbar telah serap gabah petani 224.563 ton
Di sisi lain, kondisi badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah NTT pada April 2021 juga mengakibatkan banyak sawah yang rusak sehingga berdampak pada banyak petani yang gagal panen.
Lebih lanjut Asmal mengatakan meskipun belum ada penyerapan beras lokal, namun persediaan beras di Bulog NTT saat ini sangat memadai mencapai 23.162 ton yang bisa disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat NTT hingga lima bulan.
"Jadi pasokan untuk kebutuhan tetap aman sambil kami berharap beras lokal bisa diserap pada panen kedua di Oktober, November mendatang untuk menambah stok," katanya.
Baca juga: Bulog Sumut sudah beli 5.530 ton beras petani
Baca juga: Kemampuan Bulog serap hasil panen petani dipertanyakan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021