Lisbon (ANTARA) - Portugal mengatakan pada Rabu akan mengizinkan masuknya turis dari Brazil, hampir 18 bulan setelah memberlakukan larangan perjalanan yang tidak penting dari negara Amerika Selatan yang berbahasa Portugis itu untuk membendung penyebaran virus corona.
Meskipun orang Brazil, yang merupakan komunitas ekspatriat terbesar di Portugal, diizinkan memasuki Portugal karena alasan seperti pekerjaan, keluarga atau kesehatan, pencabutan larangan pariwisata telah lama ditunggu-tunggu.
Portugal sekarang terbuka untuk turis dari Uni Eropa yang menunjukkan sertifikat COVID-19 digital blok tersebut, serta Amerika Serikat, di mana pengunjung harus menunjukkan hasil tes negatif pada saat kedatangan.
Wisatawan asal Brazil kini tidak perlu lagi karantina tetapi harus memberikan hasil tes negatif COVID-19. Aturan yang sama berlaku untuk pengunjung dari Inggris, menurut pemerintah.
Brazil telah mengalami lebih dari 20,7 juta infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 580.000 kematian akibat virus tersebut.
Penumpang dari negara-negara seperti Jepang, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Selandia Baru, Singapura dan Kanada juga akan dapat melakukan perjalanan ke Portugal jika mereka memberikan tes negatif.
Sementara pengunjung dari Nepal, India, dan Afrika Selatan masih harus dikarantina selama 14 hari pada saat kedatangan dan hanya boleh bepergian untuk alasan penting.
Portugal telah mencabut sebagian besar pembatasan dengan rencana tiga tahap, didukung oleh peluncuran vaksinasi yang cepat dan efisien.
Pada Rabu, 73% populasi telah divaksin penuh, data kementerian kesehatan menunjukkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kasus COVID-19 varian Brazil muncul di Portugal
Baca juga: Portugal wajibkan karantina 14 hari turis Inggris yang tidak divaksin
Baca juga: Portugal berjuang lawan COVID, PM peringatkan warga patuhi aturan
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021