Jakarta (ANTARA) - PT Bank Amar Indonesia Tbk siap mengakselerasi pengembangan ekosistem digital perseroan mengikuti arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mempercepat transformasi digital sektor perbankan di Tanah Air.
"Sesuai dengan arahan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana terkait percepatan transformasi digital sektor perbankan, Amar Bank siap memenuhi peraturan-peraturan terbaru OJK dan berkomitmen untuk meningkatkan modal inti untuk terus menghadirkan inovasi-inovasi digital yang memberdayakan masyarakat Indonesia dan mendukung pencapaian inklusi keuangan," kata President Director Amar Bank Vishal Tulsian dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Vishal menyampaikan, perseroan melakukan penyesuaian bisnis dengan melakukan pengetatan penyaluran kredit pada 2020 lalu menyusul kontraksi perekonomian Indonesia akibat pandemi COVID-19 sebagai upaya pertumbuhan bisnis jangka panjang yang berkelanjutan. Namun demikian, pihaknya optimistis untuk terus meningkatkan kinerja bank melalui akselerasi pengembangan ekosistem digital perseroan.
Berdasarkan data Hootsuite, Indonesia memiliki pengguna internet yang terus meningkat, tercatat jumlahnya mencapai 202,6 juta pada 2021, meningkat 16 persen (yoy) dengan penetrasi internet mencapai 73,7 persen. Terdapat 345,3 juta koneksi seluler di Indonesia, dan jumlah ini setara dengan 125,6 persen dari total populasi.
Sementara itu pengguna media sosial juga meningkat sebesar 6,3 persen (yoy) dan mencapai 170 juta pengguna atau setara dengan 61,8 persen dari total populasi pada Januari 2021. Dengan penetrasi internet yang besar dan semakin meningkat, potensi ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan mencapai 124 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.
Melihat peluang tersebut, Amar Bank dengan filosofi bahwa teknologi harus meningkatkan kehidupan masyarakat, berkomitmen untuk berperan dalam ekonomi digital di Indonesia dengan membangun ekosistem digital melalui pinjaman digital Tunaiku dan Digital Bank, Senyumku, yang dapat diakses dengan mudah hanya melalui aplikasi mobile.
Melalui teknologi big data dan kecerdasan buatan, Tunaiku diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan pinjaman untuk kebutuhan produktif, sementara Senyumku hadir untuk membantu masyarakat membangun kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan yang baik.
Per 30 Juni 2021, aplikasi pinjaman digital, Tunaiku telah diunduh sebanyak 6,7 juta kali, menerima lebih dari 9 juta aplikasi pinjaman, dan berhasil memfasilitasi 600.000 lebih total pencairan pinjaman. Pinjaman ini terkonsentrasi pada tiga tujuan produktif yakni renovasi rumah (36 persen), modal usaha (25 persen), dan pendidikan (13 persen).
Sejak diluncurkan pada 2014, Tunaiku telah menyalurkan total pinjaman sebesar Rp5,8 triliun bagi mayoritas masyarakat dan pengusaha mikro yang belum tersentuh layanan perbankan (unbanked) dan mereka yang kesulitan mendapatkan akses pinjaman dari lembaga keuangan formal (underserved).
Tunaiku juga berkontribusi besar terhadap portofolio penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Amar Bank yang telah mencapai 47 persen dari total portofolio kredit Bank dimana angka tersebut lebih tinggi dari regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mensyaratkan sebesar 20 persen.
"Melihat potensi ekonomi digital Indonesia, Amar Bank memusatkan pengembangan ekosistem digitalnya melalui produk pinjaman digital, Tunaiku dan bank digital, Senyumku untuk hadir dalam berbagai momen kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Dengan membuka akses seluas-luasnya bagi inklusi keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Amar Bank terus berupaya untuk menyediakan solusi bagi kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup melalui pengelolaan keuangan yang bijak," kata Executive Vice President Retail Banking Amar Bank Abraham Lumban Batu.
Di sisi lain, strategi bisnis emiten berkode saham AMAR itu ke depan menitikberatkan pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan pinjaman kepada UKM. SME, Corporate and Operations Director Amar Bank Eka Banyuaji mengatakan, perseroan tetap menjaga pertumbuhan DPK dan pinjaman kepada sektor UKM selama masa pandemi. Sebagian besar DPK adalah dari sektor ritel.
"Dalam rangka penyaluran kredit kepada sektor UKM, Amar Bank melakukan penjajakan kembali kerjasama dengan penyelenggara financial technology. Tentunya, dengan tetap mengedepankan pelayanan terbaik kepada masabah dan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pinjaman," ujar Eka.
Baca juga: Amar Bank digelari "Best Work Place" 2020 di Indonesia
Baca juga: Kencana Energi bagikan dividen 11,57 persen dari laba bersih 2020
Baca juga: Uni-Charm emiten terbaik tekstil versi Investor Awards 2021
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021