Jakarta (ANTARA) - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) berharap pemerintah segera mengeluarkan regulasi terkait izin kehadiran penonton dalam gelaran World Superbike dan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat.

Pada 12-14 November 2021, Sirkuit Mandalika bakal menjadi tuan rumah seri penutup musim WSBK, sebelum tahun depan kebagian jatah sebagai arena tes pramusim MotoGP pada 11-13 Februari.

Pengerjaan aspal trek sepanjang 4,31km itu telah selesai pada pertengahan Agustus, dan MGPA selaku promotor Grand Prix Mandalika masih memiliki pekerjaan rumah menyelesaikan unsur pendukung, seperti pagar pembatas luar dan dalam, pusat medis, tenaga kesehatan hingga marshal yang sesuai standar FIM.

Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harinto ketika ditemui di Jakarta, Rabu, mengungkapkan pandemi COVID-19 menjadi tantangan utama bagi pihak pengembang sirkuit dan penyelenggara untuk menyiapkan kedua ajang balap motor bergengsi tersebut.

Bahkan, inspeksi dari federasi balap motor Internasional FIM harus dilakukan secara virtual karena terhalang krisis kesehatan global.

Baca juga: Sirkuit Mandalika makin "pede" menuju MotoGP

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ikut mendorong akselerasi vaksinasi di NTB menjelang perhelatan WSBK November nanti.

Sampai 20 Agustus, Sandi mengungkapkan, baru terdapat 16,24 persen warga NTB yang divaksin.

"Ini merupakan tantangan bagi kita semua. Namun, kita masih memiliki beberapa bulan menjelang World Superbike 2021," kata Sandi.

Ia menambahkan perhelatan balap motor internasional itu nantinya mengharuskan 50 persen masyarakat NTB sudah divaksin untuk menjamin keamanan dari penyebarluasan pandemi COVID-19.

MGPA Happy mengungkapkan akan menerapkan protokol kesehatan tersendiri di lingkungan sirkuit, sembari menunggu kebijakan dari pemerintah terkait vaksinasi tersebut.

"Untuk Mandalika sendiri nantinya ada prokes (protokol kesehatan) yang sangat ketat untuk menyaksikan WSBK, bila diizinkan oleh pemerintah untuk adanya penonton," ujar Happy.

"Kami akan buat prokes dengan bekerja sama dengan instansi yang sudah punya pengalaman dan jam terbang yang tinggi.

"Kami membutuhkan keputusan yang cepat dari pemerintah, apakah WSBK ini ada penonton, berapa kalau ada jumlahnya?

"Kalau tidak boleh, seperti apakah ke depannya. Jadi bisa langsung menentukan dengan cepat bagaimana kami harus bergerak," pungkas Happy.

Baca juga: Sirkuit Mandalika terbuka untuk gelar Formula 1
Baca juga: Kabaharkam pantau vaksinasi massal untuk kesiapan WSBK Mandalika

Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,31km dengan 17 tikungan dan area Paddock akan sanggup menaungi 40 garasi

Sementara kapasitas tribun duduk utama mencapai lebih dari 50.000, sedangkan tribun berdiri dapat menampung 138.000 orang.

MotoGP telah berjalan dalam dua tahun terakhir di tengah pandemi. Krisis kesehatan global sempat menunda start musim 2020 hingga tak memungkinkan balapan digelar di depan penonton.

Menyusul keberhasilan sejumlah negara tuan rumah dalam akselerasi vaksinasi serta menekan angka kasus COVID-19, sejumlah balapan MotoGP musim ini telah digelar dengan penonton dan bahkan dalam kapasitas penuh, seperti di Austria.

Baca juga: Pengamanan World Superbike Mandalika diminta fokus dan profesional
Baca juga: Jasa Raharja dukung pembentukan gerai vaksinasi di KEK Mandalika
Baca juga: Kemenhub pastikan manajemen lalu lintas di Mandalika sambut WSBK

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021