"ICMI harus merumuskan agenda aksi sebagai upaya mewujudkan peradaban Indonesia yang madani," kata Jimly Assidiqie Minggu di sela-sela mengikuti Muktamar V ICMI yang dipusatkan di IPB International Convention Center (IICC) Kota Bogor Jawa Barat.
Muktamar V ICMI berlangsung mulai 4 hingga 7 Desember. Pembukaan secara resmi dilakukan Wakil Presiden Boediono, Minggu di Istana Bogor.
Jimly Assidiqie yang juga menjabat sebagai anggota dewan penasehat ICMI mengharapkan agar organisasi yang kini telah berusia 20 tahun tersebut merumuskan agenda aksi nyata dalam membangun Indonesia.
"ICMI harus merumuskan agenda aksi. Apa yang akan dilakukan ICMI beberapa tahun ke depan harus dibahas dalam muktamar," paparnya.
Menurut Jimly, ICMI merupakan organisasi yang memadukan antara pendekatan refleksi (kajian ilmiah) dengan aksi atau kerja nyata dalam memberdayakan masyarakat.
Dia mengatakan, refleksi yang tidak diimbangi aksi akan membuat sebuah organisasi kehilangan pijakan dan jauh dari akar masyarakat.
Sebaliknya, aksi yang dilakukan tanpa didasari refleksi yang baik, akan menjadikan sebuah organisasi menjadi layaknya lembaga parlemen jalanan yang hanya berdemonstrasi.
Oleh karena itu, Jimly mengimbau agar ICMI melakukan aksi yang berbasis pada refleksi guna mewujudkan peradaban Indonesia yang madani.
"ICMI harus merumuskan agenda aksi yang didukung dengan refleksi yang baik, sehingga dapat berkontribusi dalam membangun peradaban bangsa," demikian Jimly Assidiqie.(*)
(ANT/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010