Dubes Williams adalah pejabat senior di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, menyusul ketibaannya di Indonesia pada awal tahun ini.

Dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Australia yang diterima di Jakarta, Rabu, dikatakan bahwa Williams merupakan Dubes Australia perempuan pertama untuk Indonesia. Dirinya menggantikan Dubes Australia untuk RI sebelumnya yakni Gary Quinlan AO.

"Dubes Williams adalah pejabat senior di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan sebelumnya menjabat sebagai wakil sekretaris DFAT," demikian Kedubes Australia.

Dia juga merupakan Dubes Australia untuk Perempuan dan Anak Perempuan yang pertama, menurut keterangan tersebut.

Baca juga: BRIN bahas kerja sama Iptek dan inovasi dengan Duta Besar Australia

Williams, yang dikatakan memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik, memiliki latar belakang studi di bidang Kajian Asia dengan fokus Indonesia, dan mengantongi gelar Magister Antropologi Terapan dan Pembangunan Partisipatif.

Sebagai latar belakang, hubungan Indonesia dan Australia telah terjalin sejak awal kemerdekaan RI, di mana Australia merupakan salah satu negara yang memberikan dukungan politis terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.

Meski hubungan kedua negara telah mengalami berbagai dinamika, seiring dengan berbagai perubahan yang terjadi di kedua negara, kawasan, dan lingkungan global, Indonesia dan Australia menikmati hubungan yang baik dan berkembang menjadi lebih kuat dan komprehensif dalam satu dekade terakhir, menurut laman resmi Kementerian Luar Negeri RI.

Hubungan bilateral pun mencakup sektor-sektor yang luas termasuk di bidang ekonomi, pertahanan, hukum, pendidikan, pertanian, serta transportasi.

Baca juga: Australia beri bantuan ventilator hingga vaksin untuk Indonesia
Baca juga: Festival Indonesia di Scotts Head Australia memikat masyarakat lokal

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021