Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Keindahan (DLHK3) Kota Banda Aceh menyebutkan bahan bakar biogas hasil produksi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Gampong Jawa sudah dialirkan kepada 210 warga kurang mampu.

"Jumlah biogas yang sudah kita salurkan kepada warga kurang mampu sekitar 210 rumah, untuk masyarakat di wilayah Gampong Jawa dan Pande," kata Kepala DLHK3 Banda Aceh Hamdani di Banda Aceh, Rabu.

Sekitar 200 ton sampah per hari ditumpuk di TPA tersebut dan saat ini ketinggian sampah sudah di atas 30 meter dari permukaan laut.

Timbunan sampah dalam skala besar itu bisa menghasilkan gas metana (CH4) atau biogas yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar.

Pada kedalaman tiga meter di bawah tanah TPA Gampong Jawa tersebut telah dipasang instalasi pipa untuk mengalirkan biogas ke rumah warga.

Bagian puncak TPA terdapat 27 pipa yang berguna untuk menarik gas metana.

"Gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah itu kita suplai ke warga. Biogas itu diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma (gratis)," ujar Hamdani.

Ia juga menyampaikan DLHK3 Banda Aceh berencana terus meningkatkan produksi biogas tersebut, sehingga semua warga kurang mampu di daerah itu mendapatkan suplai gas metana ini secara gratis.

Dengan biogas ini, lanjutnya, masyarakat sekitar tidak memerlukan lagi tabung gas elpiji, karena sudah terkoneksi dengan biogas untuk memasak dan kebutuhan lainnya.

"Setiap tahun, penerimanya akan terus bertambah," katanya.

Dalam pengelolaan biogas tersebut, menurut Hamdani, pihaknya tidak terlalu membebankan anggaran daerah, karena hanya memenuhi kebutuhan untuk biaya pemeliharaan dan pengawasan terhadap petugas pembuatan biogas tersebut.

Berdasarkan data DLHK3 Banda Aceh, inovasi biogas di TPA Gampong Jawa tersebut dimulai sejak 2015 dan mendapat peringkat top 40 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2017.

Gas metana dari TPA Gampong Jawa itu diprediksi dapat dimanfaatkan hingga 15 tahun ke depan. Biogas ini dialirkan ke rumah warga melalui pipa instalasi berdiameter satu inci yang didorong dengan mesin kompresor.

Warga dapat menggunakan biogas hanya pada jadwal yang telah ditentukan yaitu pukul 08.00 WIB sampai 12.00 WIB dan pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB. Waktu itu merupakan jadwal produktif ibu rumah tangga beraktivitas di dapur.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021