Bandung (ANTARA News) - Perjalanan Kereta Api Argo Parahyangan Jakarta - Bandung pada malam hari cukup mengerikan karena suara-suara dari roda dan rel di bawah kereta.
"Siang hari sih tidak terlalu mengganggu, namun bila malam hari jelas mengganggu dan suara itu membuat ngeri juga," kata Arifin (50) salah seorang pelanggan KA Argo Parahyangan, Sabtu.
Suara-suara aneh itu muncul saat kereta api memasuki tikungan, bahkan terkadang KA juga berjalan lambat dan tersendat-sendat diiringi suara `menderut-derut` akibat rel dan roda kereta yang beradu di tikungan tersebut.
Terkadang kereta juga bergoyang cukup signifikan yang membuat sebagian penumpang terkesiap.
"Bila siang hari tak terasa, kalo malam hari kan tak tahu kondisi di luar seperti apa, kuatir juga. Takut anjlok pak," kata seorang penumpang wanita berkerudung menambahkan.
Terlebih saat memasuki jembatan yang sedikit menikung, KA berjalan pelan-pelan dan suara derutan itu terdengar jelas di bawah kabin.
"Saya tidak tahu apa tikungannya terlalu tajam atau kenapa, kami berharap gesekan itu bisa diminimalisasi, jangan sampai terus terjadi karena cukup mengganggu kenyamanan," kata Arifin yang setiap minggu menjadi penumpang KA Argo Parahyangan itu.
Namun di lain pihak, kelas eksektif KA Parahyangan juga menyediakan jasa pijat refleksi di atas kereta selama perjalanan Bandung - Jakarta dan sebaliknya.
Penumpang tinggal memilih paket yang diinginkan mulai dari pijatan memperlancar peredaran darah, mengendurkan otot, migran, pegal dan pusing dan beberapa paket lainnya dengan tarif Rp25.000 hingga Rp75 ribu tergantung lamanya layanan.
Pelanggan tinggal menghubungi petugas Resrtorka atau menelepon langsung ke nomor yang dibagikan kepada para penumpang.(*)
S033/Y008
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010