Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia memiliki 52,1 juta usaha mikro yang bergerak di berbagai sektor yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kata Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Syarifudin Hasan.
"Jumlah usaha mikro itu luar biasa. Jadi, jika semua pemangku kepentingan berpihak pada usaha mikro, rakyat kita akan makmur," katanya pada pembukaan pameran Pesona Pangan Nusantara Ke-5 dan pencanangan Gerakan Nasional UMKM Bangkit Membangun Negara, di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, jika semua pemangku kepentingan secara bersama-sama betul-betul mengimplementasikan kebijakan pemerintah, diyakini angka kemiskinan di Indonesia dapat ditekan.
"Pada 2014 pemerintah akan menurunkan angka kemiskinan, dari sekarang 19,3 persen menjadi delapan persen. Tingkat pengangguran juga akan diturunkan," katanya.
Ia mengatakan, usaha mikro di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai potensi dan prestasi yang cukup bagus karena ada keberpihakan kepada usaha mikro sehingga mampu berkembang.
Di DIY, menurut dia, tidak terlihat sesuatu yang menjadi masalah terkait keberpihakan kepada usaha mikro karena semua pemangku kepentingan memberikan komitmennya yang tinggi.
"Perkembangan usaha mikro itu diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Tri Harjun Ismaji mengatakan, strategi pengembangan UMKM harus dilakukan agar sumber daya yang terbatas dapat memberikan hasil yang optimal.
Menurut dia, pembinaan usaha mikro dan kecil dapat dilakukan melalui pendekatan sosial. Hal itu untuk lebih meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha tersebut.
"Untuk itu, perlakuan yang diberikan khususnya dalam membuka akses permodalan dan pembinaan harus dibedakan dengan usaha menengah yang sudah mapan secara usaha dan legalitas," katanya.(*)
B015*E013/N002
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010