Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora kemarin (31/8) yang menarik untuk dibaca pagi ini, di antaranya waspada kejadian luar biasa (KLB) demam dengue (DD) di sejumlah wilayah, dugaan kebocoran data pengguna aplikasi "Electronic Health Alert Card" (eHAC) lama, dan bekicot sebagai bahan penyanitasi tangan.

Kemenkes: Waspadai KLB demam dengue di masa pandemi COVID-19

Kementerian Kesehatan RI mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai status kejadian luar biasa (KLB) demam dengue (DD) di sejumlah wilayah saat pandemi COVID-19.

"Ada kecenderungan meningkat kasusnya, walau secara nasional fluktuatif, biasanya mendekati Maret mulai naik. Makanya, saat ini kita sedang waspada, karena kalau KLB bisa bahaya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Didik Budijanto yang dikonfirmasi ANTARA melalui sambungan telepon di Jakarta, Selasa.

Kemenkes: Kebocoran data eHAC perlu pembuktian digital forensik

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Widyawati mengemukakan dugaan kebocoran data pengguna aplikasi "Electronic Health Alert Card" (eHAC) lama masih memerlukan pembuktian digital forensik.

"Ini adalah baru dugaan kebocoran. Karena sebuah insiden kebocoran baru 100 persen bisa dikatakan bocor jika sudah ada hasil audit digital forensik," kata Widyawati saat memandu konferensi pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube Kemenkes RI, Selasa.

Teliti bekicot, SMA IT Ummul Quro Bogor "runner up" karya ilmiah dunia

Tim dari Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Ummul Quro Kota Bogor, Jabar meraih juara kedua lomba karya ilmiah "World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA) 2021" dengan penelitian bekicot sebagai bahan penyanitasi tangan, diikuti 377 tim dari 34 negara.

"Ini prestasi yang membanggakan, meskipun meraih juara kedua. Prestasi ini sudah melampaui harapan kami, yang semula ingin mengikuti lomba tingkat nasional saja," kata Guru Pembimbing Tim SMA IT Ummul Quro, Sri Mulyani saat dihubungi di Bogor, Selasa.

MUI tegaskan vaksin AstraZeneca hingga Pfizer boleh digunakan

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa vaksin yang beredar di Indonesia, mulai dari Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, hingga Pfizer boleh digunakan, sehingga masyarakat tak perlu khawatir dan memperdebatkannya.

"Kita berharap masyarakat secara umum mematuhinya (program vaksinasi). Kalau MUI sudah memfatwakan, itu sudah tanggung jawab MUI. Membolehkan itu (vaksin) karena ada dasarnya. Karena kita melihat bahwa pencegahan melalui vaksin baru satu-satunya cara," ujar Wakil Ketua Dewan Halal Nasional MUI Nadratuzzaman Hosen saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

Presiden Jokowi perintahkan vaksinasi masif bagi pelajar dan santri

Presiden Joko Widodo memerintahkan vaksinasi yang masif bagi para pelajar dan santri khususnya di daerah yang tingkat penyebaran COVID-19 masih tinggi.

"Saya juga sudah perintahkan agar kegiatan vaksinasi bagi pelajar dan santri ini dilakukan secara besar-besaran, masif terutama di daerah-daerah yang tingkat penyebaran COVID-nya, tingkat penularan COVID-nya tinggi," kata Presiden Jokowi di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa.

Satgas: PTM terbatas dihentikan tiga hari bila ada siswa terinfeksi

Pemerintah akan menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di sekolah selama tiga hari apabila dalam pelaksanaannya ditemukan siswa terinfeksi COVID-19, kata Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.

"Jika nanti ditemukan ada siswa yang terinfeksi COVID-19, kegiatan PTM di sekolah tersebut akan dihentikan selama tiga hari," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB di Jakarta, Selasa.

Satgas COVID-19: Persentase kesembuhan di Indonesia meningkat tinggi

Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan persentase kesembuhan di Indonesia per Ahad (29/8) meningkat relatif tinggi dari sebelumnya.

"Persentase kesembuhan berada pada level 91,42 persen atau lebih tinggi dibanding sebelumnya yang berada pada 89,36 persen," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB di Jakarta, Selasa sore.

Satgas: Kasus aktif di Indonesia sudah di bawah rata-rata dunia

Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan persentase kasus aktif di Indonesia sudah berada di bawah angka rata-rata negara di dunia per Ahad (29/8).

"Per tanggal 29 Agustus persentase kasus aktif di Indonesia sebesar 5,34 persen, sudah berada di bawah dunia yang kasus aktifnya sebesar 8,56 persen," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari kanal YouTube BNPB di Jakarta, Selasa sore.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021