New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak di New York pada Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB) naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari dua tahun, didukung melemahnya dolar karena investor mengesampingkan data pekerjaan Amerika Serikat yang sangat mengecewakan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, naik 1,19 dolar AS menjadi ditutup pada 89,19 dolar per barel, titik tertinggi sejak 9 Oktober 2008.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 73 sen menjadi menetap di 91,42 dolar per barel, juga tingkat tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Dolar AS terus menurun terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat, setelah data yang menunjukkan lonjakan pengangguran AS mengurangi harapan atas pemulihan di ekonomi dan konsumen minyak terbesar dunia itu.

Sebuah greenback yang lemah membuat komoditas yang diperdagangkan dalam dolar lebih menarik bagi investor.

Data pekerjaan datang sebagai kejutan suram untuk banyak analis setelah serangkaian data positif dalam beberapa hari terakhir ini menunjukkan sebuah kenaikan di bidang manufaktur dan keyakinan konsumen.

"Setelah seminggu data ekonomi menarik perhatian, ini adalah tamparan dingin di wajah," kata analis Phil Flynn dari PFG Best.

Antisipasi permintaan lebih tinggi untuk minyak di Eropa karena berjuang dengan sebuah cuaca sangat dingin yang tak menurut musimnya lebih lanjut meningkatkan harga minyak.

(Uu.SYS/B/A026/C/A026) 04-12-2010 05:17:22

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010