Paris (ANTARA) - Prancis bermaksud untuk memberikan suntikan ketiga vaksin COVID-19 kepada sekitar 18 juta orang pada awal 2022, kata seorang pejabat kementerian kesehatan, Selasa.

Pekan lalu, badan penasihat kesehatan terkemuka Prancis (HAS) merekomendasikan suntikan penguat (booster) untuk penduduk berusia 65 tahun ke atas dan bagi orang-orang dengan kondisi medis yang membuat mereka berisiko.

"Mereka yang memenuhi syarat untuk suntikan booster telah dapat membuat janji sejak Senin minggu ini. Kami melihat ini sebagai persyaratan kesehatan yang nyata untuk memperpanjang perlindungan, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa penelitian," kata pejabat itu.

"Kami berbicara tentang sekitar 18 juta orang yang saat ini memenuhi syarat untuk mendapat dosis ketiga. Kami berharap dapat melihat sekitar 12,4 juta orang mendapatkan suntikan booster ini pada akhir tahun dan sisanya pada awal tahun depan."

Data pemerintah menunjukkan hampir 72 persen dari total populasi Prancis telah menerima satu dosis vaksin COVID-19 pada 30 Agustus.

Lebih dari 65 persen penduduk yang pernah terkena COVID-19 telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Tidak ada konsensus di antara para ilmuwan dan lembaga tentang apakah dosis ketiga diperlukan.

Pekan lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus menyebut data tentang suntikan ketiga tidak meyakinkan.

Dia sebelumnya mengatakan bahwa suntikan tersebut harus dihentikan dan pihak berwenang harus fokus pada pengiriman dosis vaksin ke negara-negara miskin.

Namun, Kepala WHO Eropa Hans Kluge tampaknya lebih positif daripada penilaian WHO sebelumnya. Dia mengatakan suntikan booster adalah cara untuk menjaga mereka yang paling rentan tetap terlindungi.

Gelombang keempat infeksi COVID-19 di Prancis tengah mereda, tetapi pemerintah mengambil sikap hati-hati ketika sekolah bersiap untuk dibuka kembali setelah liburan musim panas.

Vaksinasi telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dan orang-orang kini memerlukan kartu kesehatan, atau bukti vaksinasi, untuk mendapatkan akses ke restoran, bar, museum, dan tempat olahraga.

Sumber: Reuters

Baca juga: Warga Prancis protes atas rencana aturan kartu sehat COVID-19
Baca juga: Ingin liburan, anak muda Prancis bergegas divaksin

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021