Jakarta (ANTARA News) - Ribuan buruh pabrik di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Jalan Cakung Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (3/12) kembali melakukan aksi mogok kerja menuntut kenaikan upah minimum provinsi DKI Jakarta.

Dalam aksi tersebut, para buruh melakukan "sweeping" dengan mengajak para pekerja pabrik lainnya untuk melakukan aksi mogok, sampai upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta, dinaikkan sesuai dengan angka Kebutuhan Hidup Layak (KLH) sebesar Rp1.401.829.

Menurut Aan (34), karyawan Hansui, saat ditemui di lokasi aksi mogok kerja mengatakan, buruh bersatu untuk meminta kenaikan UMP Jakarta yang ditetapkan sebesar Rp1.118.009.

Para buruh menilai, angka UMP itu masih di bawah UMP wilayah penyangga seperti Bekasi, Bogor, Tangerang dan Tangerang.

Saat melakukan aksi mogok, para pengunjuk rasa yang melakukan "sweeping" tersebut sempat berdebat dengan pihak keamanan perusahaan yang masih mempekerjakan karyawannya.

"Kami minta solidaritas buruh, agar kenaikan UMP dinaikan," ujar Aan yang melakukan orasi di depan perusahaan garmen.

Para buruh yang melakukan aksi mogok kerja tersebut, membawa spanduk Seluruh Indonesia Listrik Elektronik dan Mesin (SPSI LEM), Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan beberapa serikat pekerja lainnya, melakukan konvoi dengan motor.

Para buruh tersebut, menyatakan UMP DKI Jakarta lebih rendah dibanding Kota Bekasi, Jawa Barat, yang mencapai Rp1.168.000, padahal upah buruh DKI menjadi barometer bagi penetapan UMP di seluruh Indonesia.

"Penetapan UMP DKI Jakarta 2010 sebesar Rp 1.118.009 mengalami kenaikan 4,5 persen atau sekitar Rp 48.000 dibanding UMP tahun 2008, padahal tuntutannya meningkat sebesar delapan persen," ujar Aan.

Seharusnya, dikatakan Aan, Gubernur harus merevisi Surat Keputusan tentang Penetapan UMP 2010 agar sesuai KHL di DKI Jakarta.

Fadril menjelaskan buruh juga mempertanyakan keberadaan status dewan pengupahan terdiri dari pihak pemerintah, pengusaha dan perwakilan buruh karena menetapkan UMP DKI Jakarta yang tidak sesuai dengan KHL.

Para buruh tiba di depan kantor Gubernur dengan menggunakan angkutan mikrolet dan kopaja, saat aksi pekerja industri itu sempat memacetkan ruas Jalan Medan Merdeka Selatan.

Buruh yang melakukan aksi mogok kerja tergantung dalam organisasi yang berunjuk rasa antara lain SPSI LEM, Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Pekerja Mesin Indonesia, Serikat Buruh Seluruh Indonesia dan Aspek.

Sementara itu, sejumlah aparat dari Polsek Cilincing dibantu darPolres akarta Utara, mengawal aksi mogok buruh tersebut. Kapolsek Cilincing Komisaris Polisi (Kompol) Tuhana mengatakan, aksi mogok buruh tersebut berjalan damai tanpa ada aksi brutal.

"Memang di saat melakukan sweeping, kita himbau agar pengunjuk rasa agar tidak memaksakan kehendak mereka," ujar Kapolsek Cilincing. (ANT-008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010