Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kusuma Habir pada Jumat di Jakarta mengatakan Indonesia dan Korea Selatan akan mengetuai "Bali Democracy Forum III" (BDF) yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 9-10 Desember 2010.

"Bali Democracy Forum III akan diketuai bersama oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak," kata Kusuma sekaligus menjelaskan bahwa keduanya akan membuka forum perhelatan regional itu.

Ia mengatakan bahwa pertemuan pertukaran pendapat itu akan melibatkan sejumlah kepala negara/pemerintahan, menteri, serta pejabat tinggi dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, di antaranya adalah Afghanistan, Georgia, Irak, Iran, Myanmar, Timor Leste dan Yordania.

"Sejumlah 36 negara telah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri acara tersebut sebagai peserta, sedangkan 28 negara lainnya akan bertindak sebagai peninjau, baru tiga kepala negara yang sudah mengkonfirmasi kehadirannya yaitu Presiden Korsel, Sultan Brunei Darussalam, dan Presiden Timor Leste," kata Kusuma

Lebih lanjut Kusuma menjelaskan bahwa forum tersebut akan membahas keterkaitan demokrasi dengan perdamaian serta melihat bagaimana pembangunan dapat mendorong proses perdamaian.

"Sesuai dengan tujuannya untuk menciptakan forum kerja sama regional yang mempromosikan pembangunan politik melalui dialog dan berbagi pengalaman yang menargetkan penguatan institusi demokrasi," katanya.

"Tema utama yang diangkat pada tahun ini adalah demokrasi dan pemajuan perdamaian serta stabilitas," tambahnya.

Sementara Kusuma mengatakan bahwa di sela forum tersebut juga akan diadakan pertemuan bilateral tingkat kepala negara maupun menteri luar negeri, dijadwalkan Menlu Marty Natalegawa akan bertemu dengan Menlu Australia, Jepang dan Thailand secara terpisah.

Ia mengatakan bahwa Bali Democracy Forum III akan menghasilkan keputusan bersama yang merefleksikan diskusi para pemimpin dan wakil negara peserta, perdebatan umum, serta sesi interaktif.

"Hasil keputusan tersebut akan menjadi pedoman program kegiatan Institut Perdamaian dan Demokrasi (IPD) selama tahun 2011," katanya.

IPD telah melakukan beberapa kegiatan berupa lokakarya internasional tentang perkembangan demokrasi di kawasan, kuliah umum mengenai demokrasi, dan program pemantauan pemilu.

BDF III merupakan lanjutan dari BDF I dan BDF II, yang dilaksanakan masing-masing pada 10-11 Desember 2008 dan 2009.(*)

(T.KR-PPT/H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010