Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Politik dan Kemasyarakatan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Priyo Budi Santoso mengatakan, ICMI tidak perlu alergi untuk berpolitik.

"ICMI jangan alergi terhadap politik, jangan meninggalkan politik, tetapi jangan membungkuk pada kekuasaan," kata Priyo yang juga Wakil Ketua DPR RI di Jakarta, Jumat, saat dihubungi ANTARA, terkait dengan Muktamar ICMI V di Bogor, 5-7 Desember 2010.

Ia mengatakan, ICMI boleh saja mendukung kader-kadernya terbaik untuk ditempatkan sebagai pejabat publik. "Kenapa tidak, bila memang ia merupakan kader terbaik," katanya.

Menurut dia, konstelasi ICMI saat ini berbeda dengan ICMI pada masa Orde Baru. Bila pada masa Orde Baru ICMI dekat dengan Golkar, namun kini masuk berbagai partai politik yang ada di Indonesia.

Menurut dia, masuknya berbagai partai politik ke dalam ICMI saat ini justru merupakan kekuatan yang jangan dihilangkan.

"Warna-warni ICMI inilah yang justru kini menjadi kekuatan. Bukan hanya dari berbagai partai politik, tapi juga ada banyak birokrat, LSM, peneliti, ilmuwan, pengusaha, semua ada di ICMI," katanya.

Ia mengatakan, dengan beragam latar belakang tersebut membuat ICMI semakin metropolitan dan menjadi wadah untuk memperkuat rasa kebangsaan.

"Di sisi lain, ICMI juga memoderasi Islam, membuat Islam yang moderat, yang jauh dari unsur ekstrem dan radikal dan menjadikan Islam yang mengayomi semua pihak," katanya.

Ia juga menambahkan, ICMI ke depan harus lebih responsif terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan yang kini berkembang dan mampu membuat solusi alternatif.

"Sebagai cendikia, ICMI tidak hanya tempat berkumpul tapi juga tempat membuat solusi bagi berbagai persoalan masyarakat," katanya.

Priyo juga menyatakan ICMI harus mampu menyiapkan kader dan regenerasi kepemimpinan mendatang. "Ini perlu untuk keberlanjutan ICMI ke depan, dengan regenerasi akan menghasilkan energi baru dalam tubuh organisasi," katanya.

Sementara itu, ICMI akan mengadakan Muktamar V yang akan berlangsung di Bogor 5-7 Desember 2010 nanti untuk menentukan arah ICMI dan juga memilih presidium baru.

Diperkirakan 1.200 cendikiawan dari berbagai daerah di Indonesia akan menghadiri muktamar tersebut. Wakil Presiden Boediono direncanakan akan membuka muktamar.

Selain Muktamar, ICMI juga akan merayakan milad ke-20 sejak didirikan pada 7 Desember 1990 di Universitas Brawijaya, Malang.(*)
(T.M041/A041)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010