Tashkent (ANTARA) - Uzbekistan akan membantu orang-orang yang melarikan diri dari kekuasaan Taliban di negara tetangga Afghanistan untuk transit sebelum bertolak ke Jerman, menurut pemerintah pada Selasa.
Namun, bantuan tersebut hanya terbatas untuk mereka yang terbang dalam waktu singkat.
Uzbekistan memiliki perbatasan darat dengan Afghanistan, di mana banyak warga Afghanistan bergegas pergi saat kekerasan meningkat akibat penarikan pasukan pimpinan AS dan pengambilalihan sebagian besar wilayah oleh Taliban.
Pemerintah Tashkent mengonfirmasi akan mengizinkan transit bagi warga Afghanistan yang berisiko dan masuk dalam daftar evakuasi Jerman, seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Senin usai berbicara dengan pejabat Uzbekistan.
Baca juga: Pesawat evakuasi Jerman terakhir tiba di Frankfurt
Namun Kementerian Luar Negeri Uzbekistan melalui pernyataan mengatakan perbatasan darat Uzbekistan-Afghanistan masih ditutup dan bantuan tersebut hanya berupa transit udara bagi mereka yang hanya tinggal sebentar di negara itu.
Pemerintah Tashkent mengatakan semua upaya untuk menyeberangi perbatasan darat akan dihentikan.
Sejumlah pasukan Afghanistan melintasi perbatasan Uzbekistan pada Juli dan Agustus saat mundur dari serangan Taliban.
Jerman mengidentifikasi puluhan ribu orang lainnya yang perlu dievakuasi dari Afghanistan, termasuk warga negara Jerman, staf lokal Afghanistan, dan kelompok-kelompok berisiko seperti pegiat HAM dan wartawan.
Maas melakukan perjalanan ke Turki, Uzbekistan, Tajikistan, Pakistan dan Qatar untuk menemukan strategi evakuasi bagi mereka, baik dengan pesawat jika bandara Kabul masih bisa dibuka pasca penarikan NATO maupun via darat ke negara-negara tetangga.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jet militer Afghanistan jatuh di Uzbekistan
Baca juga: Lintasi perbatasan Uzbekistan, 84 tentara Afghanistan ditangkap
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021