Dimungkinkan, sistem akan diuji coba penerapannya pekan ini
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta mematangkan rencana penerapan sistem satu pintu dengan melakukan simulasi atau uji coba sebagai antisipasi potensi meningkatnya jumlah wisatawan yang datang saat akhir pekan.
“Dari pengalaman akhir pekan kemarin maka kami harus melakukan antisipasi. Dimungkinkan, sistem akan diuji coba penerapannya pekan ini,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.
Melalui kebijakan “one gate system”, maka wisatawan yang datang ke Yogyakarta menggunakan bus pariwisata akan diarahkan untuk masuk ke Terminal Giwangan terlebih dulu guna melakukan pengecekan dokumen perjalanan.
Baca juga: Ratusan santri dan kyai ponpes di Yogyakarta jalani vaksinasi
Pengecekan dilakukan untuk memastikan wisatawan sudah divaksin dan sudah menjalani tes COVID-19 baik melalui rapid test antigen atau swab test dengan hasil negatif.
Jika seluruh persyaratan terpenuhi, maka bus pariwisata diperkenankan masuk ke Yogyakarta bahkan diarahkan menuju lokasi parkir yang sudah ditetapkan. Jika tidak memenuhi syarat, maka otomatis wisatawan tidak diperbolehkan masuk Kota Yogykarta.
“Kebijakan ini bisa diproyeksikan sebagai kebijakan jangka panjang dengan tujuan membangun sistem transportasi di Kota Yogyakarta. Harapannya, ada manajemen lalu lintas yang lebih baik,” katanya.
Baca juga: Penutupan objek wisata di Gunung Kidul diperpanjang hingga 6 September
Pada akhir pekan lalu, Heroe mengatakan, terjadi peningkatan volume arus lalu lintas di Kota Yogyakarta meskipun sebagian besar adalah kendaraan pribadi dengan pelat nomor DIY meskipun sudah ada beberapa bus dari luar daerah yang membawa rombongan wisatawan.
“Sebagian besar adalah kendaraan pribadi dengan pelat nomor AB atau dari DIY. Sejumlah ruas jalan cukup ramai dengan kendaraan tetapi warga DIY,” katanya.
Sedangkan rombongan wisatawan yang datang menggunakan bus pariwisata, tetap dihalau dari berbagai lokasi parkir di seputar kawasan Malioboro karena tempat khusus parkir masih tutup.
Baca juga: Kasus harian COVID-19 di DIY terus menurun satu pekan terakhir
“Mereka kemudian parkir di lokasi-lokasi yang tidak diizinkan,” katanya.
Heroe mengatakan warga dari luar daerah yang akan masuk ke Kota Yogyakarta tetap diminta membawa sertifikat vaksinasi minimal dosis pertama serta hasil tes bebas COVID-19 baik dari rapid test antigen atau swab test.
“Pengecekan di pintu-pintu masuk tetap dilakukan secara acak apabila ada kendaraan dari luar daerah akan dihentikan untuk di cek kelengkapan dokumen perjalanannya,” katanya.
Baca juga: Yogyakarta buka pendaftaran vaksinasi bagi pelaku seni-budaya
Heroe berharap, pengecekan serupa juga dilakukan oleh pemerintah kabupaten lain sehingga penyaringan bagi wisawatan dari luar daerah bisa dilakukan bertahap.
Saat ini, Kota Yogyakarta masih menjalankan PPKM level empat meskipun kasus harian sudah menunjukkan kecenderungan penurunan. “Harapannya, bisa turun ke level tiga. Tetapi, penurunan level bukan berarti protokol kesehatan diabaikan,” katanya.
Penerapan protokol kesehatan tetap penting dilakukan karena saat ini berbagai negara lain justru mulai menghadapi gelombang ketiga peningkatan kasus COVID-19.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di DIY bertambah 525 orang
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021