Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan hari terakhir pekan ini menguat tipis disokong menguatnya saham-saham lapis kedua, sementara di sisi lain sejumlah saham unggulan tertekan.
IHSG BEI ditutup menguat tipis 1,68 poin atau 0,19 persen ke posisi 3.696,26, namun indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) melemah tipis 1,712 poin (0,26 persen) ke posisi 670.864.
"Masuknya dana asing yang mencatatkan beli bersih memberi sentimen positif pada indeks BEI, kendati indeks BEI hanya naik tipis sebesar 1 poin," ujar Analis Millenium Danathama Securities Ahmad Riyadi.
Menurut data transaksi, nilai beli bersih oleh investor asing (foreign net buy) sebesar Rp369,345 miliar.
Transaksi hari ini boleh dibilang mix karena investor masih bersikap hati-hati sehingga pergerakan indeks pun dalam kisaran sempit. Belum munculnya sentimen positif baru dari dalam negeri menjadi pemicunya.
Beberapa saham lapis kedua (second liner) justru dipandang masih cukup menarik untuk diperdagangkan untuk jangka pendek. Kisaran support-resistance untuk perdagangan selanjutnya pada awal pekan (Senin, 6/12) dalam kisaran 3.668-3.737 poin.
Volume perdagangan tercatat mencapai 3,980 miliar saham dengan nilai Rp4,470 triliun yang dihasilkan dari 116.756 kali transaksi. Tercatat 106 saham yang naik, 116 saham melemah, dan 85 saham stabil.
Saham yang mengkontribusi pelemahan indeks BEI diantaranya, Good Year (GDYR) naik Rp600 ke Rp10.500, Bank BNI (BBNI) naik Rp575 ke Rp4.700, Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) naik Rp300 ke Rp21.550.
Pergerakkan bursa regional, indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 128,26 poin (0,55 persen) menjadi 23.320,52, indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo naik 9,80 poin (0,10 persen) ke posisi 10.178,32, sedangkan indeks Straits Times di bursa Singapura turun 25,52 poin (0,80 persen) menjadi 3.172,44.
(KR-ZMF/B012/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010