Jakarta (ANTARA News) - Seperti tahun lalu, R. Budi (69) dan Michael Hartono (71) tahun ini berada di posisi teratas dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Dalam daftar yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat, disebutkan dua penghasilan bersaudara yang mewarisi pabrik rokok Djarum dari ayah mereka dan bertambah kaya dengan pemasukan dari Bank Central Asia dan usaha sawit itu pada tahun ini mencapai 11 miliar dolar AS, naik dari 2009 yang sebesar tujuh miliar dolar AS.
Setelah R. Budi dan Michael Hartono, orang yang tercatat paling kaya nomor dua di Indonesia adalah Susilo Wonowidjojo (54) dengan penghasilan delapan miliar dolar AS. Keluarga Susilo merupakan pemilik perusahaan rokok kretek Gudang Garam yang dalam dua tahun terakhir nilai sahamnya naik sepuluh kali lipat.
Susilo menggeser Martua Sitorus (50), dari Wilmar International, pedagang minyak sawit terbesar di Asia, yang kini menempati posisi keempat dengan penghasilan 3,2 miliar dolar AS, naik dari 2009 yang hanya tiga miliar dolar AS.
Sementara Eka Tjipta Widjaja (87) yang pendapatannya bersumber dari perusahaan penghasil minyak kelapa sawit Golden Agri-Resources tercatat berpenghasilan enam miliar dolar AS, naik 3,6 miliar dolar AS dari tahun 2009.
Selain ketiga wajah lama itu, ada beberapa wajah baru yang untuk pertama kali masuk dalam daftar orang terkaya Forbes. "Ada sekitar 40 persen orang baru tahun ini," kata CEO Majalah Forbes Indonesia Millie Stephanie.
Mereka antara lain Sri Prakash Lohia (59) dari Indorama Syntetics dengan kekayaan 2,6 miliar dolar AS pada posisi lima dan Vice President Comissioner Indika Energy Agus Lasmono Sudwikadmono (39) pada peringkat ke-24 dengan penghasilan 845 juta dolar AS.
Berikut daftar lengkap dari 40 orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes:
- R.Budi (69) dan Michael Hartono (71) dengan penghasilan 11 miliar dolar AS. Keduanya pewaris perusahaan rokok Djarum. Selain itu mereka mendapat pemasukan besar dari Bank Central Asia dan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan.
- Susilo Wonowidjojo (54) dengan penghasilan delapan miliar dolar AS. Pemimpin pabrik rokok Gudang Garam milik keluarganya. Selain dari pabrik rokok, penghasilannya juga berumber dari perusahaan minyak kelapa sawit.
- Eka Tjipta Widjaja (87) dengan penghasilan enam miliar dolar AS. Lebih dari separuh kekayaan ayah dari 15 anak ini berasal dari bisnis minyak sawit Golden Agri-Resources yang dijalankan anaknya, Franky.
- Martua Sitorus (50) dengan penghasilan 3,2 miliar dolar AS. Ayah dari empat anak ini adalah pimpinan Wilmar International, pedagang minyak sawit besar di Asia.
- Anthoni Salim (61) dengan penghasilan tiga miliar dolar AS. Dia pemimpin perusahaan keluarga Salim Group.
- Sri Prakash Lohia (58) dengan penghasilan 2,65 miliar dolar AS. Orang India yang kini menjadi warga negara Indonesia dan mengendalikan Indorama Syntetics, pabrik poliester terbesar di Indonesia.
- Low Tuck Kwong (62) dengan kekayaan 2,6 miliar dolar AS. Penghasilan pria kelahiran Singapura yang sekarang memiliki dua anak ini bersumber dari perusahaan batubara Bayan Resources.
- Peter Sondakh (58) dengan penghasilan 2,4 miliar dolar AS.
- Putera Sampoerna (63) dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS.
- Aburizal Bakrie (64) dengan penghasilan 2,1 miliar dolar AS, utamanya dari batubara. Kekayaan Ical--nama sapaannya-- turun 0,4 miliar dari tahun lalu. Tahun 2009 kekayaannya 2,5 miliar dolar AS dan berada pada peringkat empat daftar 40 orang terkaya Indonesia.
- Kiki Barki (71) dengan kekayaan 1,7 miliar dolar AS, utamanya dari bisnis batubara dari perusahaannya, Harum Energy.
- Eddy William Katuari (59) dengan kekayaan 1,65 miliar dolar AS. Dia pemilik produsen barang konsumsi Wings Group.
- Edwin Soeryadjaya (61) dengan penghasilan 1,6 miliar dolar AS. Pendapatannya bersumber dari perusahaan ekuitasnya, Saratoga Capital, yang banyak bergerak di bidang pertambangan batubara.
- Boenjamin Setiawan (77) dengan kekayaan 1,5 miliar dolar AS. Dia salah satu pendiri Kalbe Farma.
- Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Tohir (45) dengan kekayaan 1,45 miliar dolar AS.
- Konglomerat Sukanto Tanoto (60) dengan kekayaan 1,4 miliar dolar AS.
- Theodore Rachmar (67) dengan penghasilan 1,35 miliar dolar AS. Dia memulai karir dari Astra dan sekarang terlibat di Adaro Energy.
- Pemilik Para Group Chairul Tanjung (47) dengan kekayaan 1,25 miliar dolar AS.
- Pendiri Central Cipta Murdaya, Murdaya Poo (69), dengan penghasilan 1,15 miliar dolar AS.
- Ciliandra Fangiono (34) dengan penghasilan 1,1 miliar dolar, utamanya dari bisnis minyak kelapa sawit.
- Benny Subianto (68) dengan kekayaan 1,05 miliar dolar AS.
- Arifin (65) dan Hilmi (55) Panigoro dengan kekayaan 985 juta dolar AS.
- Sjamsul Nursalim (69) dengan kekayaan 850 juta dolar AS.
- Agus Lasmono Sudwikatmono (34) dengan kekayaan 845 juta dolar AS.
- Kartini Muljadi (80) dengan kekayaan 840 juta dolar AS.
- Tahir (58) dengan kekayaan 805 juta dolar AS.
- Sandiaga Uno (41) dengan kekayaan 795 juta dolar AS, utamanya dari perusahaan tambang batubara.
- Pendiri Lippo Group, Mochtar Riady (81), dengan penghasilan 730 juta dolar AS.
- Ciputra (79) dengan penghasilan 725 juta dolar AS, utamanya dari perusahaan properti Ciputra Group.
- Hashim Djojohadikusumo (56) dengan penghasilan 680 juta dolar AS.
- Harjo Sutanto (84), salah satu pendiri Wings Group, dengan kekayaan 675 juta dolar AS.
- Trihatma Haliman (58) dari Agung Podomoro, dengan kekayaan 600 juta dolar AS.
- Pengusaha media, Hary Tanoesoedibjo (45), dengan kekayaan 595 juta dolar AS.
- Pendiri Lion Air, Kusnan (51) dan Rusdi Kirana (47), dengan penghasilan 580 juta dolar AS.
- Wiwoho Basuki Tjokronrgoro (71) dengan kekayaan 575 juta dolar AS.
- Engki Wibowo (59) dan Jenny Quantero (58) dengan kekayaan 560 juta dolar AS.
- Husain Djojonegoro (61) dari produsen barang konsumsi ABC Group dengan kekayaan 545 juta dolar AS.
- Eka Tjandranegara (64) dengan kekayaan 525 juta dolar AS.
- Sutanto Djuhar (81) dengan kekayaan 490 juta dolar AS.
- Prajogo Pangestu (59) dengan kekayaan 455 juta dolar AS.
(M035/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010