Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Azyumardi Azra mengatakan komitmen melaksanakan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara semakin luntur.
"Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dengan realitas sehari-hari semakin menjauh, dan semakin senjang," katanya dalam konferensi pers Muktamar ICMI V di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, menurut dia, Muktamar ICMI V yang bertema membangun peradaban masyarakat Indonesia madani akan merevitalisasi kembali nilai-nilai Pancasila.
Menurut dia, makin menjauhnya cita-cita negara yang sesuai pancasila dengan realitas kehidupan masyarakat tersebut karena perubahan yang begitu cepat yang mengikuti keruntuhan rezim Orde Baru.
Perubahan yang cepat tersebut menurut dia, mengakibatkan dampak yang panjang dan dalam. "Namun sayangnya belum ada upaya-upaya yang serius memperbaiki keadaan itu," katanya.
Menurut dia, kepemimpinan politik dari berbagai level saat ini disibukkan dengan soal- soal politik praktis seperti pemilu, pemilihan kepala daerah dan pembentukan koalisi.
"Akibatnya melebarnya kesenjangan terus dibiarkan," katanya.
Ia mengatakan, pancasila sebagai dasar negara merupakan pandangan yang sesuai dengan peradaban dan pandangan masyarakat Indonesia.
"Pancasila merupakan nilai dasar bangsa Indonesia dan menjadi cita-cita dan etos bersama," katanya.
Namun karena laju liberalisasi di segala bidang baik politik, hukum dan ekonomi yang begitu kuat dalam masyarakat Indonesia, membuat nilai-nilai Pancasila terabaikan.
Ia mencontohkan proses demokratisasi di Indonesia yang begitu cepat dan menganut demokrasi liberal pada akhirnya melahirkan dampak negatif.
Terjadinya politik uang, fragmentasi politik yang keras, konflik, pemilu berbiaya mahal, rezim suara terbanyak yang mengikis rasa keadilan merupakan ekses-ekses negatif demokrasi yang berkembang di Indonesia saat ini.
"Padahal di dalam Pancasila sila keempat telah dijelaskan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berarti ada kebijaksanaan, ada keadilan di dalam demokrasi dan juga ada permusyawarahan, bukan hanya suara terbanyak," katanya.
Di sisi lain, liberalisasi di bidang ekonomi juga mengakibatkan terjadinya kesenjangan ekonomi yang begitu dalam. "Pasar-pasar tradisional terusir oleh mal-mal supermarket para pemodal internasional, dan semakin menjauhkan diri dari sila kelima keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Untuk itu, menurut dia, dengan mengangkat tema membangun peradaban masyarakat Indonesia madani ini ICMI ingin kembali menegaskan komitmen kebangsaan.
"Komitmen kebangsaan ICMI komitmen terhadap Pancasila karena pancasila merupakan salah satu dari empat komitmen dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila seusai dengan peradaban masyarakat madani," katanya. (*)
(T.M041/B013)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010