... sekarang layanan kesehatan yang didukung WHO bisa berlanjut,

Jenewa (ANTARA) - Sebuah pesawat yang membawa pasokan obat-obatan dan peralatan kesehatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba di Afghanistan pada Senin, kata badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut.

Kiriman tersebut merupakan pasokan pertama yang diterima Afghanistan sejak negara itu berada di bawah kendali Taliban.

"Setelah berhari-hari tanpa henti berupaya menemukan solusi, dengan gembira saya sampaikan bahwa kami saat ini sudah bisa menambah persediaan peralatan kesehatan di Afghanistan dan memastikan bahwa untuk sekarang layanan kesehatan yang didukung WHO bisa berlanjut," kata Ahmed Al Mandhari melalui pernyataan.

Al Mandhari adalah direktur regional WHO untuk kawasan Mediterania timur.

WHO pada Jumat (27/8) memperingatkan bahwa pasokan medis di Afghanistan akan habis dalam beberapa hari.

Badan PBB itu mengatakan pihaknya berharap bisa membuka jalur penerbangan ke kota di Afghanistan utara, Mazar-i-Sharif melalui kerja sama dengan pihak berwenang Pakistan.

Kiriman seberat 12,5 ton yang tiba pada Senin itu terdiri dari alat-alat P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan) dan peralatan kesehatan darurat.

Pasokan itu, kata WHO, cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mendasar bagi lebih dari 200.000 orang, juga 3.500 prosedur bedah dan perawatan bagi 6.500 pasien luka.

Barang-barang medis itu akan disebarkan ke 40 fasilitas kesehatan di 29 provinsi di Afghanistan, kata WHO.

Pesawat pembawa pasokan WHO itu disediakan oleh pemerintah Pakistan dan terbang dari Dubai menuju bandara Mazar-i-Sharif.

Pengiriman pada Senin merupakan yang pertama dari tiga penerbangan yang direncanakan bersama Pakistan International Airlines (PIA) untuk menambah pasokan obat-obatan dan peralatan medis yang sudah menipis di Afghanistan.


Sumber: Reuters
Baca juga: WHO: Pasokan medis di Afghanistan menipis
Baca juga: WHO: Bantuan medis terhambat penutupan bandara Kabul
Baca juga: Tiga petugas medis perempuan di Afghanistan ditembak mati

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021