Jakarta (ANTARA News) - Para staf Presiden Prancis Nicolas Sarkozy pernah sangat khawatir bos mereka bisa marah besar, jadi mereka mengalihkan pesawat yang ditumpangi Sarkozy agar dia tidak melihat Menara Eiffel.

Ada apa dengan Eiffel? malam itu, Oktober 2009, menara tersebut sedang bermandikan cahaya putih dan merah.  Dua warna tersebut adalah warna khas Turki dan Eiffel sedang memberi penghormatan terhadap Perdana Menteri Turki yang melakukan  kunjungan kenegaraan.

Dalam memo kedutaan Amerika Serikat yang  dirilis ke WikiLeaks, Presiden Prancis itu digambarkan sebagai sosok egois, kurang bijaksana, dan menakutkan para stafnya.

Kawat kedutaan yang dibocorkan WikiLeaks tersebut melukiskan Sarkozy orang yang hiperaktif dan gaya "otoriter"-nya sering tidak cocok dengan pejabat asing.

Sebuah memo yang dikirim Duta Besar Charles Rivkin ke Menteri Luar Negeri Hillary Clinton pada bulan Desember 2009 mengatakan hampir semua hal dilakukan untuk membuat Sarkozy senang.

"Kontak (di Istana) Elysee telah melaporkan kepada kami tentang usaha panjang untuk menghindari ketidaksetujuan dia atau  memprovokasi rasa tidak senangnya - bahkan belum lama ini dilaporkan pesawat kepresidenan terpaksa re-routing supaya dia tidak melihat Menara Eiffel diterangi warna khas negara Turki sehubungan kunjungi PM (Recep Tayyip) Erdogan. "

Sarkozy menentang Turki bergabung dengan Uni Eropa.

Laporan tersebut juga  menambahkan bahwa Presiden Sarkozy akan mencopot anggota  kabinet yang tidak sependapat dengan dia.

"Cuma sedikit yang berseberangan dengannya dalam - politik, pribadi atau ideologis -sebagai rem terhadap ambisi global-nya."

Seorang diplomat Eropa menulis bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel setelah pertemuan Sarkozy berkata: "Seruangan dengan dia sudah bisa meningkatkan kadar stres semua orang. "

Enam bulan setelah ia terpilih tahun 2007, memo kedutaan dikirim ke George Bush dengan isi mempertanyakan jika perceraian Sarkozy dengan Cecilia memiliki dampak negatif pada kepresidenannya.

Presiden Prancis itu juga memicu ketersingungan di Arab Saudi ketika ia berencana untuk membawa pacarnya  Carla Bruni dalam kunjungan kenegaraaan - padahal mereka belum menikah.

Kedutaan AS di Rabat dalam kawat rahasia menyebut kunjungan itu tidak berjalan baik.

Kawat itu menulis bahwa perbincangan di kedai-kedai Maroko membahas sikap duduknya yang "terlalu santai" padahal PM Prancis dan Raja sedang mengikuti acara penandatanganan di Istana Marakesh.

"Ada satu foto  Sarkozy terlihat menyilangkan kaki dan sol sepatunya mengarah ke raja - itu tabu di dunia Islam."
(A038/A038/BRT)

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010