Jakarta (ANTARA News) - Perum Bulog akan mengimpor beras jenis premium sebesar 230.000 ton dari Thailand, untuk mendukung kegiatan operasi pasar dalam menstabilkan harga beras.

"Kami mendapat izin tambahan impor beras jenis premium sebanyak 230.000 ton," kata Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, usai mengikuti dialog bertajuk "Sharing The Chinese Experience in Making State Enterprises Profitable," di Jakarta, Kamis.

Menurut Sutarto, beras impor dari Thailand ini akan didatangkan bertahap yang dimulai pada pertengahan Desember 2010.

Ia menjelaskan, sebelumnya Bulog sudah mendapat izin impor sebanyak 600.000 ton beras hingga akhir tahun 2010.

"Sebanyak 300.000 ton sudah terealisasi yang didatangkan dari Vietnam. Akan masuk lagi sebanyak 100.000 ton dari Thailand, sisanya sudah deal yang akan masuk kemudian dari Pakistan," ujarnya.

Dengan begitu, sampai dengan akhir tahun 2010 stok beras nasional mencapai 1,5 juta ton.

Ia menjelaskan, Bulog akan terus melakukan operasi pasar, karena harga beras yang masih terus meningkat.

Harga rata-rata beras di Pasar Induk Cipinang jenis IR2 mencapai Rp7.200 per kilogram, beras jenis IR di tingkt grosir mencapai Rp6.000 per kilogram. "Berarti operasi pasar beras sudah berhasil menurunkan harga sekitar Rp200-Rp300 per kilogram," ujarnya.

Menurutnya, melonjaknya harga beras yang terjadi belakangan ini lebih pasokan beras yang berkurang akibat buruknya iklim di sejumlah daerah.

"Sumatera bagian selatan, dan Kalimantan yang biasanya dapat memenuhi beras untuk wilayahnya, kini harus mendatangkan beras dari Pulau Jawa," ujarnya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010