Sentani (ANTARA News) - Pesawat Antonov 26 yang disewa Manunggal Air menabrak pesawat Trigana Air (DHC 6) jenis Twin Otter dengan nomer penerbangan PKRYU, pada Kamis, sekitar pukul 08.15 WIT saat menuju landasan pacu di Sentani.
Akibat dari tabrakan tersebut mengakibatkan baling-baling pesawat Twin Other milik Trigana Air retak dan tidak bisa melakukan penerbangan yang saat ini berencana melakukan penerbangan ke Dekai, Kabupaten Yahokimo.
Manager Area Trigana, Bustomi, Di Sentani, Kamis, membenarkan kejadian tersebut di mana pesawat jenis Twin Otter parkir dengan beberapa pesawat lainnya sedang diisi barang, tiba-tiba pesawat Antinov yang dipiloti warga negara asing bernama Oleks Toghy Foroks dalam kecepatan tinggi menabrak kedua baling-baling kemudian kembali parkir.
"Kami belum tahu pasti penyebab insiden itu, yang jelas dari pihak Komisi Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT) dilarang terbang untuk sementara," kata Bustomi.
Ia menjelaskan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu tim KNKT dari Jakarta untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengatahui secara pasti penyebab kecelakaan itu.
Dikatakannya, akibat dari kejadian tersebut pesawat yang melayani masyarakat di pedalaman Papua terpaksa terhenti padahal masyarakat saat ini sedang membutuhkan pelayanan pendistribusian bahan kebutuhan pokok menjelang hari raya Natal 2010.
Ketika ditanya pers mengenai nilai kerugian, ia mengatakan, dari sisi materiil tidak terlalu tinggi karena ditanggung oleh asuransi tetapi kerugian material cukup besar.
"Jika dari perhitungan kasar pesawat tersebut bisa terbang selama enam jam, per jam bisa mencapai 200 dolar Amerika Serikat," ujarnya.
Pesawat Antonov 26 adalah pesawat yang disewa Manunggal Air untuk melayani kargo atau barang ke Wamena, Jayawijaya, itu juga mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melakukan penerbangan.
(T.KR-HLM/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010