Jakarta (ANTARA News) - Jika Anda merasa bahwa emosi sudah hampir "meledak", mungkin ada baiknya menenangkan diri dengan sebatang coklat.

Kadar gula yang tinggi ternyata dapat membantu pengendalian agresi dan menjaga temperamen tetap terkendali, ungkap suatu penelitian.

Studi itu membandingkan perilaku relawan yang kurang gula dengan orang-orang yang telah diberi minuman manis. Hasil dari studi itu ternyata mereka yang mengonsumsi gula cenderung lebih sulit untuk "meledak".

Para peneliti yakin bahwa efek tersebut diakibatkan oleh glukosa, gula sederhana yang ditemukan dalam aliran darah yang menyediakan energi untuk otak.

Salah satu penulis studi tersebut, Profesor Brad Bushman dari Ohio State University mengatakan: "Menghindari impuls agresif berarti perlu pengendalian diri, pengendalian diri perlu banyak energi. Glukosa menyediakan energi yang di otak."

Bushman mengatakan "Minum limun manis membantu memberikan energi jangka pendek yang diperlukan untuk tidak memarahi orang lain. "

Lewat dua makalah, Bushman dan rekan-rekannya melakukan beberapa studi dan menemukan lebih banyak bukti bahwa orang yang mengalami kesulitan memetabolisme glukosa atau sulit menggunakan glukosa dalam tubuh, lebih agresif.

Di sisi lain, jumlah orang yang mengalami kesulitan memetabolisme glukosa - terutama mereka yang mengidap diabetes - meningkat pesat.

"Diabetes tidak hanya membahayakan diri sendiri - tapi juga buruk bagi masyarakat," kata Profesor Bushman.

"Metabolisme glukosa yang sehat dapat membantu masyarakat yang lebih damai karena tersedia lebih banyak energi untuk pengendalian diri," ungkap tudi yang dimuat di jurnal Behavior tersebut.

"Yang pasti, mengkonsumsi gula tidak boleh dianggap sebagai obat mujarab untuk membatasi agresi. Studi menunjukkan bahwa orang yang 'meledak-ledak' mungkin perlu cara untuk meningkatkan energi kejiwaan mereka sehingga dapat mengesampingkan impuls agresif. "
(A038/A038/BRT)

Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010