Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Linus Lusi mengatakan pihaknya menggandeng organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat untuk menggencarkan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar SMA/SMK di provinsi itu.
"Sementara vaksinasi ini berjalan, SMA/SMK di NTT juga sudah bisa melaksanakan belajar tatap muka secara terbatas," kata Linus Lusi di Kupang, Senin.
Ia mengatakan pihaknya bersama tim penggerak PKK NTT secara gencar menggelar vaksinasi seperti yang sudah dimulai beberapa waktu lalu dengan menyasar 100 pelajar di Kota Kupang.
Baca juga: 4.000 mahasiswa di Kota Kupang belum terima vaksin
Pada Selasa (31/8) besok, kata dia, pelaksanaan vaksinasi kembali digelar untuk pelajar di SMKN 4 Kota Kupang, dan pada pekan-pekan selanjutnya akan dilakukan di SMKN 5 dan SMAN 1 Kota Kupang, dan sekolah lainnya.
"Para pelajar juga antusias menerima vaksin, karena mereka justru yang sering bertanya kapan bisa divaksin," katanya.
Linus Lusi mengatakan pihaknya mencatat hingga saat ini jumlah siswa SMA/SMK di NTT yang telah menjalani vaksinasi COVID-19 sebanyak 2.400 orang.
Ribuan pelajar ini, katanya, tersebar di 22 kabupaten/kota se-NTT. Mereka mengikuti vaksinasi atas inisiasi dari kelompok profesi maupun yang terorganisasi di bawah Disdikbud NTT.
"Begitu juga ruang terbuka untuk melibatkan berbagai komponen masyarakat, lintas profesi, lintas kelembagaan, dengan sasaran vaksinasi para pelajar," katanya.
Baca juga: Waka Polri : vaksinasi terapung Polda NTT jadi contoh bagi polda lain
Baca juga: Polda NTT gencar gelar vaksinasi terapung kawasan pesisir
Linus Lusi menambahkan vaksinasi untuk siswa SD-SMP merupakan wewenang dinas terkait di masing-masing kabupaten/kota. Demikian pula untuk para guru maupun tenaga pendidik juga menjalani vaksinasi sesuai jadwal di daerah masing-masing.
"Vaksinasi ini akan terus dilakukan sampai seluruh pelajar kita dari tingkat SD, SMP, SMA yang jumlahnya sekitar satu juta siswa ini tervaksinasi seperti komponen masyarakat lainnya," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021