Jayapura (ANTARA News) - Sebanyak 100 lebih tokoh Papua dari kalangan adat, pemuda, perempuan, masyarakat, agama, akademisi dan politisi menjadi pengurus, badan, dewan pakar, inisiator, deklarator, serta dewan pertimbangan Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Papua.
"Kamis (2/12), seratus lebih tokoh di Papua akan dilantik oleh Surya Paloh menjadi pengurus, dewan pakar, badan, dewan pakar, inisiator, deklarator serta dewan pertimbangan Nasdem Provinsi Papua," kata salah seorang pengurus Nasdem Papua, Soleman Hamzah, di Jayapura, Papua, Kamis.
Menurut dia, ke-100 tokoh tersebut telah dipilih dan dijaring oleh Nasdem untuk mencapai visi dan misi menuju kemerdekaan Indonesia yang utuh dengan membangun politik solidaritas, menggerakkan ekonomi, emansipasi dan partisipasi serta menumbuhkembangkan budaya gotong royong.
"Ke-100 tokoh Papua antara lain Barnabas Suebu dan Alex Hesegem (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua), Ramses Ohee dari adat, Benhur Tomi Mano dari tokoh pemuda, Hana Hikoyabi dari tokoh perempuan, Yan Tethool dari tokoh masyarakat, Balthasar Kambuaya dari akademisi, Lipiyus Biniluk dari tokoh agama, Jahon Manansang dari politisi," katanya.
Selain itu, masih ada lagi seperti George Awie dari adat Port Numbay, Jhon Jongga dari rohaniawan Khatolik, Zubaer Husein ketua MUI Provinsi Papua, Ibu Meery T dari komunitas Tionghoa, Yan Mandenas dari tokoh pemuda dan politisi, serta Yuvensius Biakay (Bupati Asmat yang baru dilantik).
Ia menegaskan bahwa Nasdem merupakan organisasi kemasyarakatan yang peduli terhadap persoalan-persoalan bangsa dan daerah sehingga kepengurusan di dalamnya terdapat berbagai elemen tokoh-tokoh yang berpengaruh di Papua.
"Memang, Nasdem berskala nasional tetapi tidak akan membawa kepentingan nasional, Nasdem hanya akan berbicara terkait kepentingan-kepentingan daerah, keearifan-kearifan lokal, persoalan-persoalan lokal," katanya.
Untuk itu, Hamzah menambahkan, Nasdem memiliki dewan pakar dan pertimbangan yang akan membahas dan mendiskusikan serta memberikan warna, keputusan dan saran terhadap berbagai persoalan daerah, terutama di Papua.
"Kami memiliki dewan pakar dari berbagai perguruan tinggi di Papua dan dewan pertimbangan yang memiliki sejumlah kompetensi untuk menghadapi dan mendiskusikan berbagai masalah di Papua, dan itulah harapan kami sehingga dapat memperbaiki sendi-sendi kehidupan," tambahnya.
(ANT-185/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010