London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah "rebound" (berbalik naik) pada Rabu, terbantu menguatnya data manufaktur China dan suhu beku di Eropa, kata para analis.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari melonjak 1,49 dolar AS menjadi 87,41 dolar per barel di perdagangan London.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk penyerahan Januari, naik 1,40 dolar menjadi 85,48 dolar.

"Harga minyak mentah rebound ... didukung oleh data menguatnya data PMI (Indeks Pembelian Manajer) China, juga lebih baik dari perkiraan data manufaktur PMI dari Inggris dan zona euro," kata analis Sucden Financial Myrto Sokou.

Pabrik-pabrik China memimpin kenaikan kuat dalam aktivitas manufaktur di Asia pada November, survei menunjukkan pada Rabu.

PMI manufaktur China dari HSBC, atau indeks pembelian manajer, naik menjadi 55,3 pada November dari 54,8 pada Oktober.

Sebuah survei resmi yang dirilis oleh Federasi Logistik dan Pembelian China (CLFP) juga meningkat menjadi 55,2 pada November dari 54,7 pada Oktober.

Angka di atas 50 mengindikasikan sektor ini sedang ekspansi sedangkan sebaliknya di bawah tingkat ini.

Kebutuhan energi juga sedang didukung oleh kemerosotan suhu dan hujan salju berat di seluruh Eropa, Barclays Capital mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien.

"Beberapa dukungan harga telah datang dari perkiraan suhu lebih dingin dari normal di Eropa, menunjuk pada permintaan musiman yang kuat untuk minyak pemanas," catat Barclays.

Harga minyak merosot sekitar 1,50 dolar pada Selasa karena para pedagang membukukan keuntungan menyusul kenaikan hari sebelumnya. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010