Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mencatat portofolio domestik yang dimiliki investor asing selama minggu terakhir November terus turun karena meningkatnya risiko akibat sentimen negatif dari kekhawatiran krisis utang Eropa, rumor kenaikan suku bunga China dan kondisi politik Korea.

Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa aliran keluar dana asing juga dipengaruhi oleh tindakan penyesuaian posisi portofolio menjelang akhir tahun oleh investor asing.

Porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) turun dari 29,5 persen menjadi 29,2 persen dan SBI turun dari 30,0 persen menjadi 28,8 persen.

Selain itu, selama November, penempatan dana asing pada instrumen rupiah turun Rp13,7 triliun, dan terbesar pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Faktor penurunan penempatan dana asing pada SBI juga disebabkan oleh keterbatasan pasokan SBI di pasar sekunder, sehingga volume rata-rata harian SBI di pasar sekunder pada minggu terakhir November turun dari Rp1 triliun (minggu sebelumnya) menjadi Rp0,6 triliun.

Pada minggu terakhir November, kebutuhan likuiditas lebih kecil dari tambahan likuiditas sehingga operasi moneter mengalami net kontraksi.

Tambahan likuiditas dari ekspansi rekening pemerintah yang lebih besar dari kebutuhannya, menyebabkan operasi moneter secara net mengalami kontraksi Rp7,6 triliun.

Kebutuhan likuiditas untuk akhir tahun menyebabkan pelaku pasar mengurangi penempatan di instrumen jangka panjang sehingga posisi term deposit satu bulan turun.

(D012/A023/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010