Jakarta (ANTARA News) - Dua tunggal putra andalan Pelatnas Cipayung, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso, batal tampil dalam turnamen Super Series terakhir tahun ini di Hong Kong Terbuka yang berlangsung 6-12 Desember, untuk memperbaiki performa mereka.
"Tidak apa-apa. Latihan dulu saja agar permainan dan daya tahan meningkat," kata Sony di Jakarta, Rabu, saat ditanya alasan batal berangkat ke Hong Kong, turnamen terakhir dari 12 rangkaian Super Series itu.
Sony tampil buruk pada nomor perorangan Asian Games, saat ia disingkirkan pada putaran pertama oleh pemain Taiwan Chen Chou Tien.
Simon juga membenarkan kabar bahwa ia tidak akan ambil bagian dalam turnamen berhadiah 250.000 dolar AS tersebut.
"Saya tidak berangkat," kata Simon yang tidak menjelaskan lebih jauh penyebab pembatalan tersebut, meskipun namanya sudah terdaftar sebagai peserta dan masuk dalam undian pertandingan yang dilaksanakan 23 November lalu.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh yang dihubungi terpisah menjelaskan bahwa pemain-pemain yang penampilannya kurang maksimal pada Asian Games yang baru lalu di Guangzhou, China, untuk sementara tidak akan diikut-sertakan dalam turnamen.
"Di Guangzhou saya sudah kumpulkan pelatih tunggal putri, tunggal putra dan ganda putri, agar atlet yang penampilannya kurang maksimal di-`grounded` sementara agar ke depan lebih baik lagi," jelas Lius.
Berdasarkan undian turnamen Hong Kong Super Series, Simon dijadwalkan bertemu pemain Korea Park Sung Hwan pada putaran pertama di Queen Elizabeth Stadium.
Park adalah pemain yang mengalahkan Taufik Hidayat pada Asian Games, namun kalah di semifinal oleh pemain China Lin Dan yang akhirnya menjadi juara.
Sementara Sony dijadwalkan mengawali turnamen tersebut dengan melawan Hsueh Hsuan Yi dari Taiwan.
Selain Sony dan Simon, pemain Pelatnas lainnya yang kemungkinan tidak ambil bagian di Hong Kong adalah Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari dan pasangan Shendy Puspa Irawati/Nitya Krishinda. (*)
F005/A008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010