Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri pada Selasa di Jakarta mengatakan bahwa kedua negara adalah teman sehati sebagai mitra strategis dwipihak maupun dalam pentas dunia.
Hal tersebut ia sampaikan dalam peringatan hari ulang tahun ke-77 Kaisar Jepang di Jakarta, yang dihadiri berbagai kalangan usaha, pemerintahan serta pejabat diplomatik negara asing lain.
"'Kokoro no tomo' adalah lagu yang banyak dinyanyikan orang Indonesia. Saya ingin mengutip lagu tersebut untuk sebuah pesan, 'ingatlah diriku sebagai teman sehati'," kata Dubes Shiojiri dalam bahasa Indonesia, yang mengundang tepuk tangan hadirin.
"Kemitraan strategis Indonesia-Jepang diharapkan terus berlangsung dan semakin erat," demikian pernyataan Shiojiri, senada dengan harapan Wakil Presiden Boediono, yang hadir dalam kesempatan itu.
Wapres Boediono, yang didampingi Herawati Boediono, berdiri satu panggung dengan Duta Besar Shiojiri dan istri, sementara di latar panggung terpampang bendera Indonesia dan Jepang sebagai lambang persahabatan kedua negara itu.
"Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kami mengucapkan terimakasih atas hubungan erat ini, juga kepada negara sahabat lain. Terimakasih atas dukungannya," kata Boediono.
Hadirin dijamu makanan khas Jepang diiringi alunan musik dari pesinden asal Jepang, Hiromi Kano, yang membawakan lagu tradisional Jawa.
Kaisar Jepang Akihito berulang tahun pada 23 Desember, namun pelaksanaan kegiatan tersebut dimajukan agar tamu dapat turut menghadiri hari ulang tahun Kaisar, yang dalam bahasa Jepang disebut Tenno Tanjobi.
Di Jepang, acara serupa biasa diperingati Istana Kaisar dengan mengundang warga guna memberi kesempatan bertemu dengan keluarga Kaisar.
Hari ulang tahun Kaisar Jepang menjadi libur nasional di Jepang, meskipun kaisar berganti, seperti halnya Kaisar Meiji, yang memerintah pada 1867-1912, yang hari lahirnya pada 3 November dijadikan Hari Budaya, sementara Kaisar Hirohito, yang memerintah pada 1926-1989, hari ulang tahunnya pada 29 April dijadikan Hari Hijau.
(ANT/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010