Bantul (ANTARA News) - Buku Batik Bantul diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Dengan demikian terbitnya Buku Batik Bantul ini diharapkan menjadikan masyarakat semakin paham dan mengenal terhadap keberadaan motif dan ragam batik asli Bantul," kata Wakil Bupati Bantul Sumarno di Bantul, Selasa.
Saat acara peluncuran Buku Batik Bantul, di Rumah Budaya Tembi, Sewon ia mengatakan, dengan semakin paham dan mengenal keberagaman motif batik asli Bantul maka masyarakat juga akan semakin mencintai produknya.
"Oleh sebab itu, dengan terbitnya buku ini selain dapat memberi pengetahuan masyarakat tentang batik asli Bantul juga dapat mengenalkan batik secara nasional maupun internasional," katanya.
Ia mengatakan, saat ini berbagai daerah juga dapat dikatakan sebagai penghasil batik diantaranya Solo, Pekalongan, Madura dan Yogyakarta, namun nama batik Bantul dikenal baru-baru ini, karena memang sering disebut sebagai batik Yogyakarta.
"Kami berharap apa yang diwariskan leluhur melaui seni batik akan dapat diketahui masyarakat luas dan dijaga kelestariannya khususnya masyarakat Bantul," katanya.
Tim Penyusun Buku Batik Bantul Riyantono mengatakan, batik merupakan ekspresi kesenian tradisional dari kreatifitas manusia yang secara perkembangannya ditempa melaui kristalisasi pengalaman dimana tumbuh kembang batik merupakan manifestasi kekayaan Bangsa Indonesia.
"Buku batik disusun selain bertujuan sebagai catatan sejarah batik di Bantul juga dapat dijadikan media promosi bagi keberadaan motif dan ragam asli batik Bantul khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) batik," katanya.
Ia menambahkan, Buku Batik Bantul ini tersusun atas kerjasama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dengan perajin maupun toko-tokoh yang berkompeten terhadap batik.
"Kami berharap buku ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan pengetahuan tentang batik yang ada di Kabupaten Bantul sebagai salah satu kekayaan batik Nusantara," katanya.(*)
(ANT-068/F002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010