"Porsi pemberian kredit itu, sebesar 23,4 juta dolar AS dari Bank Mandiri, sedangkan 14,7 juta dolar AS diberikan oleh Bank Syariah Mandiri," ujar Direktur Commercial and Business Banking PT Bank Mandiri Tbk. Sunarso dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, sebanyak 8,1 juta dolar AS dari total kucuran kredit tersebut merupakan kredit investasi, sebesar 20 dolar AS untuk kredit modal kerja dan sisanya 10 juta dolar AS untuk pembukaan Letter of Credit (L/C).
"Untuk kredit investasi tenornya tiga tahun, sedangkan untuk kredit modal kerja jangka waktunya satu tahun," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama INTA, Petrus Halim mengatakan, kucuran kredit yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk memperkuat ekspansi di bidang alat berat dan pertambangan serta modal kerja.
"Untuk mendukung pertumbuhan usaha kami sebesar 50 persen pada 2011 kami membutuhkan mitra seperti Bank Mandiri," katanya.
Petrus mengatakan, pada 2011, perseroan menganggarkan dana untuk investasi sebesar 50 juta dolar AS. Sebagian besar dari kebutuhan tersebut diharapkan dapat diperoleh dari pinjaman perbankan.
"Kami masih terus menjajaki pinjaman dengan bebepa bank juga," katanya.
Ia menyatakan, sebagian dana tersebut juga akan digunakan untuk keperluan refinancing. "Untuk refinancing 14 juta dolar AS," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Sunarso mengatakan, Bank Mandiri optimis dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai akhir 2010 sebesar Rp1,8 triliun. Sejak Januari 2010 sampai 29 November 2010 Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp1,3 triliun.
"Dalam waktu dekat kita akan mengadakan akad kredit KUR besar bagi para petani. Maka kita optimistis kredit KUR akan mencapai Rp1,8 triliun di akhir tahun, KUR tersebut diharapkan akan mendongkrak pertumbuhan kredit Mandiri sebesar 20 persen," ujarnya.
(KR-ZMF/A026/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010