Jakarta (ANTARA News) - Apa sih Kesamaan Presiden Facebook Mark Zuckerberg dengan Presiden lainnya, dalah hal ini George Bush? Ternyata cukup banyak, atau setidak-tidaknya, Bush yang punya pikiran seperti itu.
Ia menghabiskan satu jam dalam diskusi bersama Zuckerberg dalam sebuah wawancara langsung bersama Facebook dari Palo Alto pada Senin malam. Bush membandingkan saat ia menjabat di Gedung Putih dengan Kepemimpinan Zuckerberg dalam situs jejaring sosial.
Mereka berdua, Ujar bush, memiliki keputusan yang berat tapi harus cepat untuk diambil berdasarkan akal sehat.
Bush dan Zuckerberg, kata Bush, punya minat sama dalam pendidikan. Zuckerberg belum lama ini mendonasikan 100 milyar dolar kepada sekolah negeri di kota Newark, negara bagian New Jersey.
Dan mereka berdua juga menghadapi kritikas pedas. "Ada banyak kritikan. Anda tahu maksud saya?," Ujar Bush, sambil menatap langsung ke wajah Zuckerberg.
Pimpinan eksekutif Facebook itu telah diserang akibat kebijakannya pada persoalan privasi dan digambarkan sebagai sosok minus dalam film "The Social Networking".
"Saya belum mendapat kritikan seperti skala seorang presiden, tetapi kritikan memang ada," ujar Zuckerberg.
Bush, yang berbusana kaus kasual dan jaket tanpa dasi, mendapat sambutan dari penonton karena dirinya meninggalkan Gedung Putih, "saya menjadi manusia BlackBerry, dan kini saya adalah manusia iPad."
Ia juga mengaku dirinya menggunakan Facebook agar tetap bisa berhubungan dengan mantan kolega pemerintahannya, tapi Bush tak mendapatkan sambutan seperti yang diharapkan. Gara-garanya, dia tetap menyebut"the Facebook", seolah tak sadar bahwa Zuckerberg mulai tahun 2005 tak menggunakan lagi "the".
Bush memberitahu Zuckerberg tentang kegagalannya dirinya menyelesaikan pendidikan ilmu komputer di Harvard.
Zuckerberg, di sisi lain, memberi pujian untuk Bush."Satu satu hal yang saya selalu kagumi dari, Anda selalu teguh pada pendirian dan terus maju."
Bush juga memberikan pernyataan yang punya kesan untuk menanggapi bocornya dokumen resmi yang dibuat WikiLeaks. Ia mengatakan kebocoran itu "sangat merusak dan orang yang membocorkan harus dituntut."
Ia menambahkan bahwa tindakan terbaru dari WikiLeaks akan membuat sulit AS dalam menjaga kepercayaan dari para pemimpin asing.
"Ketika anda berbicara dengan pemimpin asing lalu muncul di koran dan mereka tidak suka, saya juga tak suka. Hubungan ini banyak bergantung pada kepercayaan."
(yud/A038/BRT)
Penerjemah: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010