"Memang saya bertemu dengan Meneg BUMN. Tetapi, hanya mengenalkan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, Jafar Hafsah. Jadi, kalau ada yang menuduh yang tidak-tidak itu mengada-ngada, dan hanya dilontarkan orang-orang yang berpikiran ngeres saja," tukas Anas.
Anas mengatakan, sebagai ketua umum Partai Demokrat dirinya mempunyai tugas untuk berkomunikasi dengan siapa saja. Jika dirinya bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maka bukanlah sesuatu yang aneh.
Menurut Anas, tuduhan yang dilontarkan harus bisa dibuktikan. Bahkan, dirinya siap mengambil langkah untuk mundur dari jabatannya, jika terbukti pertemuannya berkaitan dengan penjualan saham perdana (intial public offering/IPO) PT Krakatau Steel (KS) Tbk.
"Sebelum memberi pernyataan hendaknya para politisi berpikir dulu sebelum memberikan pernyataan, apakah pernyataan benar atau tidak," jelasnya.
Sebelumnya, Mustafa Abubakar juga telah mengakui bahwa dirinya bertemu dengan Anas pada awal Oktober di Restoran Nippon, Jakarta. Namun, pihaknya membantah bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan IPO KS.
Pertemuan anatara Anas dan Mustafa ini mengemuka setelah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Lily Chadidjah Wahid, mengatakan bahwa dirinya mendapat laporan dari orang yang menyaksikan pertemuan tersebut. Meskipun demikian, Lily tidak tahu pasti mengenai materi pertemuan tersebut.
(ANT/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010