Jakarta (ANTARA News) - Real Madrid benar-benar menjadi pecundang di tanah Catalan dini hari tadi ketika tanpa daya dihancurkan Barcelona dengan lima gol dalam laga lanjutan La Liga.

Camp Nou kembali jadi kuburan bagi nama besar Madrid yang memang belum pernah berjaya di stadion itu sejak 2007.

Sialnya Madrid tidak hanya sekedar kalah dalam laga itu tetapi juga kehilangan kehormatannya di tanah Spanyol. Dengan kemenangan itu Barca mengkudeta Madrid yang sebelumnya berada di posisi puncak klasemen. Barca kini menjadi pemimpin klasemen sementara dengan nilai 34, unggul dua poin di atas Madrid.

Tidak hanya itu, Barca pun menjadi tim yang mematahkan catatan tanpa cela Madrid di La Liga yang belum pernah sekalipun kalah dalam 12 laga di liga sepak bola utama Spanyol itu.

Dan Jose Mourinho, pelatih Real Madrid yang menjuluki dirinya sendiri 'The Special One' itu pun tak ayal segera mengakui kedigdayaan Barcelona.

"Satu tim bermain dengan memperlihatkan potensi mereka, sementara satunya lagi tidak. Kami menerima kekalahan ini, tapi saya kira ini belum mencerminkan perbedaan antara kedua tim," kata Mourinho usai pertandingan itu seperti yang dikutip ESPN Soccernet.

Pelatih yang sebelum laga itu pernah sesumbar bahwa Barca tidak ubahnya tim-tim lain yang tidak pernah bisa mengalahkan Madrid dalam 12 laga terakhir itu memang akhirnya patut mengaku kalah, karena dalam laga itu tim besutannya praktis tidak berbuat banyak, jika tidak ingin mengatakan tidak berdaya.

Ingin bukti? Mari menghitung statistik permainan. Dalam laga yang berakhir dengan skor 5-0 itu Barcelona mencatakan penguasaan bola sebanyak 67 persen sementara El Real hanya 33 persen. Ciri khas 'passing football' a la Barca memang mendominasi laga itu sehingga Madrid nyaris tidak bisa menguasai lapangan tengah.

Minimnya penguasaan bola di lini tengah itu kemudian berdampak buruk bagi lini depan Madrid yang krisis pasokan bola untuk mencetak gol. Alhasil El Real hanya melakukan lima tendangan ke arah gawang Victor Valdes dan hanya dua tendang bebas Cristiano Ronaldo yang benar-benar mengancam gawang Barcelona.

Sebaliknya bagi Barcelona. Permainansarat magis Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di lini tengah benar-benar memanjakan striker tajam macam David Villa dan Pedro.

Tercatat 15 tendangan diarahkan ke gawang Madrid, lima darinya menjadi gol, dan satu kesempatan emas Bojan Krkic yang menggantikan Villa di pertengahan babak kedua berhasil dimentahkan Iker Casillas.

Barca pun tidak perlu menunggu lama untuk mencetak gol pertama mereka dalam laga itu. Sang roh permainan, Xavi, menceploskan bola ke gawang Madrid ketika laga baru berlangsung 10 menit. Gol kedua datang dari kaki Pedro delapan menit setelah Xavi merayakan golnya.

Barca kembali memperkosa lini belakang Madrid di babak kedua. Pertahanan Madrid yang digalang Pepe melawan dengan sia-sia ketika Villa mempermalukan mereka hanya dalam selisih waktu tiga menit. Striker yang baru diboyong Barca dari Valencia itu menjebol gawang Casillas pada menit ke 55 dan menit ke 58.

Terima kasih kepada Messi karena dua gol Villa itu tidak bisa lepas dari dua umpan matang pemain Argentina itu. Meski gagal mencetak gol dalam laga legendaris itu pergerakan Messi benar-benar membuat pemain bertahan Madrid kalang kabut dan tidak fokus menjaga striker-striker Barca.

Dan gol pamungkas Barca, luar biasanya, lahir dari kaki pemain pengganti dan debutan Jeffren Suarez. Gol pemain asal Venezuela berusia 22 tahun itu bahkan menjadi yang pertama yang pernah dicetaknya di La Liga musim ini dalam penampilan pertamanya bersama Barca di La Liga musim ini pula.

Bagi Madrid, statusnya sebagai pecundang mungkin tidak akan bertahan lama. El Real masih punya kesempatan untuk menghapus rasa malu dari wajahnya dalam pertemuan kedua di Bernabeu, 17 April 2011, itu pun jika Mourinho dan anak buahnya bisa mengalahkan Guardiola dan kawan-kawan.

Sementara Barcelona tampaknya tidak ingin sesumbar dengan kemenangan itu. Mereka melihatnya sebagai momentum untuk bangkit di La Liga dan menjadi tonggak perjuangan mempertahankan gelar yang mereka raih semusim lalu.

"Ini adalah kemenangan yang penting karena memperbesar jarak antara kami dan menempatkan kami dua angka lebih tinggi di atas Real di klasemen sementara," kata Villa seperti dikutip Fifa.com.

"Tetapi ini masih bulan November dan masih ada banyak laga tersisa sementara kami harus terus menang," ia menambahkan.
(Ber/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010